Banyak UMKM Baru Mati Suri, Pemerintah Didesak Beri Pendampingan
Cara online bisa tingkatkan pemasaran UMKM
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) masih terdampak pandemik COVID-19 yang sudah berlangsung hampir dua tahun.
Peneliti Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM, Hempri Suyatna menilai program-program Pemerintah DI Yogyakarta untuk mendongkrak pengembangan UMKM masih belum optimal. Menurut Hempri, saat ini banyak UMKM, utamanya yang baru merintis usahanya seakan mati suri lantaran tidak mampu bertahan. Selain itu, dari sisi pendampingan juga dinilai masih kurang.
"Banyak UMKM-UMKM baru yang muncul di awal pandemik tidak berkembang dengan baik," ungkapnya pada Selasa (28/12/2021).
1. Banyak E-commerce baru yang mati suri
Hempri menjelaskan, UMKM yang baru merintis usaha ini memerlukan suatu pendampingan. Seperti halnya E-commerce berbasis komunitas yang lahir di daerah. Jika dibandingkan dengan E-commerce nasional, E-commerce yang muncul di daerah ini masih kalah.
"Misalmya terkait dengan program digitalisasi ekonomi kelihatan kurang berkembang. Banyak E-commerce lokal di awal pandemik misalnya, tapi sekarang banyak yang mati suri," katanya.
Baca Juga: Saat Pandemik Pendapatan Sektor Pariwisata Sleman Lampaui Target