TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Hal Ini Sebabkan Indonesia Tak Akan Bebas COVID di Hari Kemerdekaan

Pakar Epidemiologi sebut target tersebut sulit terealisasi 

ilustrasi seorang pasien (ANTARA FOTO/REUTERS/Marko Djurica)

Sleman, IDN Times - Epidemiologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) menilai target pemerintah untuk membuat Indonesia bebas dari pandemik COVID-19 di Hari Kemerdekaan RI , 17 Agustus 2021 mendatang akan sulit terealisasi.

Bayu Satria Wiratama menilai terdapat sejumlah alasan yang membuat Indonesia sulit terbebas dari virus SARS CoV-2.

Baca Juga: UGM Berharap Polisi Virtual Netral Awasi Konten Media Sosial

1. Kurang gerakan 3T dan 5M

Ilustrasi cuci tangan. IDN Times/Nurulia R. Fitri

Hal utama yang menjadi fokus perhatian Bayu adalah kurang optimalnya program 3T yaitu testing, tracing, dan treatment. Begitu pula dengan gerakan 5M oleh masyarakat yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi masih belum dilaksanakan secara ketat. 

"Targetnya tidak realistis. Dilihat dari upaya 5M dan 3T di Indonesia juga masih kurang bagus," ungkapnya pada Selasa (2/3/2021).

2. Vaksinasi masih menemui banyak kendala

Ilustrasi pengujian klinis tahap III vaksin COVID-19. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Selain 3T dan 5M, program vaksinasi yang diharapkan bisa membentuk kekebalan komunitas atau herd immunity di Indonesia masih menemui banyak kendala. Bayu menyebutkan untuk bisa membentuk herd immunity setidaknya diperlukan sekitar 180 juta orang diberikan vaksin. Diprediksi hal ini baru tercapai di akhir tahun 2021 atau 2022.

"Dari sisi vaksinasi juga masih jauh. Program vaksinasi kita masih menemui banyak kendala mulai dari supply distribusi, dan prioritas," terangnya.

Baca Juga: Pascavaksinasi Massal di Malioboro: Kesemutan, Pusing, hingga Mual

Berita Terkini Lainnya