Pilkada Serentak 2020 di DIY Jadi Piloting Pemilu Berkualitas
Empat lembaga di DIY sepakat bekerja sama
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times – Empat lembaga bersepakat ajang pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2020 di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi uji coba (piloting) peningkatan kualitas penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu).
Keempat lembaga tersebut diinisiasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) DIY, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DIY, dan Jaringan Demokrasi Indonesia (Jadi) DIY.
“Pilkada 2020 memberikan tantangan bagi integritas penyelenggara pemilu,” kata Ketua Departemen Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM, Abdul Gaffar Karim dalam 'Workshop Diseminasi Riset dan Kepemiluan 2019-2020: Hoaks, Ujaran Kebecian, dan Kematian KPPS' di Prime Plaza Hotel Yogyakarta, Rabu (19/2).
Pilkada serentak terakhir sebelum pelaksanaan Pemilu 2024 ini akan digelar di 270 daerah meliputi 9 provinsi, 224 kabupaten dan 37 kota. Untuk wilayah DIY, pilkada 2020 akan digelar di Gunungkidul, Sleman, dan Bantul. Sedangkan pilkada untuk Yogyakarta dan Kulon Progo sudah diadakan pada 2018 lalu.
Baca Juga: Jelang Pilkada, Polda DIY Akan Petakan Daerah Rawan Intoleransi
1. Riset diawali di wilayah DIY
Menurut Ketua Departemen Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM, Abdul Gaffar Karim, Dekan Fisipol UGM meminta ada riset pemandatan untuk menggali cara penguatan demokrasi elektoral di Indonesia. Caranya dengan menjadikan pilkada serentak 2020 di DIY menjadi uji coba.
“Sekup kecil (pilkada di DIY) bisa menjelaskan sekup besar (pilkada di Indonesia),” kata Gaffar
Upaya yang dilakukan adalah menggelar focus group discussion (FGD) yang melibatkan penyelenggara pilkada, partai politik, akademisi, dan lembaga kemasyarakatan dengan memperdalam pembahasan tiga hal penting. Meliputi ketahanan penyelenggara pemilu, riset multi disiplin, dan pendidikan politik terpadu bagi pemilih dan aktor elektoral.
“Dan DIY terbiasa menjadi pionir. Karena terbiasa berpikir out of the box,” klaim Gaffar.