Jelang Pilkada, Polda DIY Akan Petakan Daerah Rawan Intoleransi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Sampai dengan saat ini, kasus intoleransi masih menjadi hal yang terus diwaspadai oleh Polda DI Yogyakarta. Terlebih menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan dilaksanakan pada 2020 mendatang.
Kapolda DIY, Irjen Pol Asep Suhendar mengungkapkan, permasalahan terkait intoleransi ini masih sering terjadi, tak terkecuali di DIY. Oleh karenanya, pihaknya terus berupaya mencegah dan menekan hal tersebut.
"Pilkada, ada kemungkinan masalah intoleransi ditunggangi calon yang akan tampil," kata Asep pada Jumat (27/12).
Baca Juga: Kasus Intoleransi Marak, Romo Magnis: Negara Tak Boleh Lunak
1. Akan ada pemetaan di tiga kabupaten
Asep mengatakan, untuk mewaspadai adanya kasus-kasus intoleransi pihaknya berupaya melakukan pemetaan di kabupaten yang akan melaksanakan Pilkada 2020. Ada tiga kabupaten yang akan melaksanakan Pilkada 2020 yakni Bantul, Sleman, dan Gunungkidul pada 23 September 2020 mendatang. Selain pemetaan, penyerapan informasi dari seluruh elemen di masyarakat terkait potensi adanya intoleransi juga akan dilakukan.
"Di tiga kabupaten yang akan melaksanakan Pilkada, kami sudah berupaya melakukan pemetaan dan koordinasi dengan tokoh politik yang ada. Kita lakukan pendekatan baik dari Polres maupun Polda," terangnya.
2. Belum ada catatan pasti kasus intoleransi
Asep menerangkan, sampai dengan saat ini catatan kasus intoleransi memang belum ada secara pasti. Oleh karenanya, koordinasi dengan seluruh elemen masyarakat menjadi hal yang perlu untuk dilakukan.
"Tolong beri kami kesempatan berkoordinasi dengan instansi terkait dengan baik, tokoh masyarakat dan seluruh elemen dan kemudian merumuskan bagaimana cara melakukan upaya pencegahan intoleransi yang semakin melebar dan meningkat," ungkapnya.
3. Komunikasi jadi kunci utama cegah intoleransi
Menurut Wakapolda DIY, Brigjen Pol Karyoto, untuk mencegah adanya kasus-kasus intoleransi, komunikasi menjadi kunci utama yang harus dilakukan. Untuk itu, pihaknya akan berupaya melakukan komunikasi dengan berbagai tokoh masyarakat, termasuk dengan tokoh politik.
"Untuk kasus intoleransi di DIY memang tidak terlalu tinggi. Namun kita akan terus mewaspadai dan berupaya mencegah intoleransi saat Pilkada DIY 2020. Termasuk mewaspadai munculnya politik identitas saat Pilkada nanti," ungkapnya.
Baca Juga: Alami Pembacokan Saat Ibadah, Budijono Mengaku Makin Yakini Tuhan