Mengenang Sejarah Serangan Umum 1 Maret lewat Wayang Sinema
Dipentaskan oleh 15 dalang secara bersamaan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Memperingati 73 tahun peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar pementasan Wayang Sinema di Kompleks Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta pada Senin malam (28/2/2022).
Selain ada belasan dalang yang memainkan wayang bersama-sama, pagelaran tersebut juga didukung dengan animasi dan audio sehingga menghasilkan pertunjukan wayang yang unik.
Baca Juga: Museum Benteng Vredeburg, Saksi Sejarah Perjuangan Kemerdekaan
1. Menampilkan tokoh-tokoh sejarah
Dilansir Antara, Sutradara Wayang Sinema, Aneng Kiswantoro, mengungkapkan para dalang mementaskan cerita Serangan Umum 1 Maret tak hanya untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, tetapi juga memaparkan spirit baru melalu seni budaya.
Ia mengatakan, pertunjukan berdurasi 27 menit tersebut melibatkan belasan dalang demi menghidupkan cerita sejarah kolosal yang menampilkan banyak tokoh. Ada sejumlah tokoh penting yang dihadirkan, mulai dari Panglima Besar Jenderal Sudirman, Sri Sultan Hamengku Buwono IX, hingga Letkol Soeharto.
"Tidak seperti wayang kulit purwa, karakter-karakternya kami buat sendiri," ujarnya seusai pertunjukan pada Senin.
Baca Juga: 6 Sejarah Tugu Jogja, dari Bentuk yang Berbeda hingga Makna Ornamen