Aksesibilitas ke Bandara Belum Lengkap, Operasional YIA Mundur
Tiga bandara di Jateng dan DIY terhubung tol
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDNTimes-Mundurnya operasional Yogyakarta International Airport (YIA) disebabkan terkendala belum maksimalnya aksesibilitas menuju bandara baru itu.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I, Faik Fahmi mengungkapkan operasional penuh Yogyakarta International Airport awalnya direncanakan akhir Januari 2020. Kendati demikian aksesibilitas menjadi pertimbangan mundurnya rencana tersebut. Operasional penuh YIA akhirnya ditetapkan pada akhir Maret 2019.
"Maka dari itu, kami coba kumpulkan stakeholder terkait aksesibilitas YIA. Paling tidak nanti ketika dioperasikan, walaupun kereta yang langsung menuju bandara belum selesai, sudah ada solusi yang nyaman dari sisi transportasi yang disediakan," kata Faik ditemui di FGD Key Success Factor Optimalisasi YIA Adalah Aksesibilitas yang Baik di Swiss-Belboutique Hotel, Jumat (13/12).
Baca Juga: Operasional Penuh Bandara YIA Mundur dari Target Awal
1. YIA ditargetkan layani 600.000 penumpang per bulan.
Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT Angkasa Pura I, Devy Suradji mengatakan Yogyakarta International Airport ditargetkan bisa menampung 600.000 penumpang atau calon penumpang setiap bulannya. Untuk itu, peran ground transportation dalam memberikan aksesibilitas ke YIA sangatlah penting.
Devy menambahkan layanan angkutan umum adalah backbone dari peranan aksesibilitas. Menurut dia, kuncinya ada di jadwal layanan operasi.
"Karena penumpang butuh informasi tentang angkutan umum ke YIA, kalau saya ketinggalan kereta atau bus, nanti saya akan nunggu berapa menit lagi. Jadi mereka juga bisa menghitung berapa lama waktu ke bandara," jelas Devy.
Baca Juga: PT Angkasa Pura 1 Genjot Pengerjaan Interior Bandara YIA