TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kasus Atap Sekolah Runtuh di Gunungkidul Terjadi Lagi

Seorang siswa mengalami luka ringan

Atap MI Muhammadiyah di Gunungkidul runtuh.(Dok.Istimewa)

Gunungkidul, IDN Times - Peristiwa runtuhnya atap sekolah kembali terjadi di Kabupaten Gunungkidul. Pasca kejadian runtuhnya atap kelas di SD Muhammadiyah Bogor, Kalurahan Playen, Kapanewon Playen yang menyebabkan seorang murid meninggal dunia, kejadian serupa kembali terulang di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM), Blembem, Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semin. Atap sekolah MIM runtuh pada Kamis (17/11/2022) sekitar pukul 07.5 WIB.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun seorang siswa berinisial ADR (8) mengalami luka ringan.

ADR mengaku kaget saat peristiwa terjadi. "Ya itu pas pelajaran PKN, tiba-tia ada suara dari atas dan gentingnya jatuh. Teman-teman berlarian keluar kelas namun tidak bisa, kaki terasa lemas," katanya. ADR mengaku akibat kejadian tersebut tangan kirinya mengalami memar.

1. Sebelum atap runtuh terdengar suara 'krek'‎

Ilustrasi atap ruang kelas runtuh.(Dok.Istimewa)

Kepala Sekolah MIM, Subardi mengatakan kejadian runtuhnya atap kelas berlangsung cukup cepat yang diawali dengan suara 'krek'. Setelah itu kuda-kuda atau tiang penyangga atas sisi selatan turun.

"Seluruh murid yang ada di dalam kelas dievakuasi keluar kelas. Ada satu murid yang terjebak namun bisa dievakuasi," katanya, Kamis (17/11/2022).

Saat kejadian terdaat belasan siswa yang berada di kelas. "Jadi totalnya ada 16 yang ada di dalam kelas termasuk seorang guru," ujarnya.

Baca Juga: Tersangka Atap SD Roboh di Gunungkidul Sempat Ajak Damai

Baca Juga: Disdik Gunungkidul Minta Seluruh Sekolah Cek Kelaikan Bangunan

2. Penyebab atap runtuh diduga lapuk akibat usia‎

Atap MI Muhammadiyah di Gunungkidul runtuh.(Dok.Istimewa)

Subardi menjelaskan penyebab ambruknya atap diduga karena tiang penyangga sudah lapuk dan termakan usia. Apalagi sejak dibangun tahun 1984 hingga saat ini belum ada perbaikan. "Ya untungnya tiang penyangga satunya masih di atas sehingga posisinya miring dan atap tidak ambruk semuanya," ungkapnya.

Sebelum atap kelas ambruk, kata Subardi, pihaknya sudah melakukan pengecekan. Saat itu hasil pengecekan harus segera dilakukan perbaikan terutama di sisi timur karena ada tembok yang miring. "Sudah dilakukan perbaikan namun justru yang ambruk sisi di ruangan sisi barat," katanya.

Baca Juga: Penemuan Mayat di Pantai Ngrawe Gunungkidul, Polisi Tangkap 2 Orang

Verified Writer

Hironymus Daruwaskita

Main sambil kerja

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya