TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Warga Rela Menanti 5 Jam Ikut Berebut Gunungan Garebeg Maulud

Hasil rayahan gunungan dipercaya membawa berkah

Masyarakat berebut Gunungan di Halaman Masjid Gedhe Keraton Yogyakarta. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Yogyakarta, IDN Times - Warga antusias mengikuti prosesi Tradisi Garebeg Maulud yang merupakan puncak peringatan Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW hari ini, Kamis (28/9/2023). Masyarakat mempercayai berkah dari gunungan yang diperebutkan di tradisi Garebeg Maulud.

1. Ada lima gunungan di Garebeg Maulud

Masyarakat berebut Gunungan di Halaman Masjid Gedhe Keraton Yogyakarta. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Total terdapat lima gunungan yang dibawa dalam prosesi pelaksanaan Garebeg Mulud, yaitu Gunungan Kakung, Wadon, Gepak, Dharat, dan Pawuhan. 

Gunungan yang dibawa di halaman Masjid Gedhe Keraton Yogyakarta, seusai didoakan langsung menjadi rebutan. Dipercayai hasil bumi hingga bambu di gunungan bisa membawa berkah.

Baca Juga: Mengenal 6 Jenis Gunungan yang Muncul di Prosesi Garebeg Keraton Jogja

2. Percaya memberikan berkah

Warga yang mendapat bagian dari gunungan saat Garebeg Mulud di Halaman Masjid Gedhe Keraton Yogyakarta. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Salah satu warga yang datang dari Gunungkidul, Kuwat mengatakan dirinya datang bersama keluarganya. "Berangkat tadi jam 06.00 WIB, memang mau ikut rayahan gunungan," ujar Kuwat.

Kuwat menyebut dirinya mendapat bambu, gadebog atau batang pisang, hingga rafia. Ia berencana akan menaruh hasil rayahan tersebut di sawah miliknya. Dia percaya bahwa berbagai barang yang dia dapat akan membawa berkah. "Cara desa damel (buat) penolak penyakit padi, ditancepke mubeng (ditancapkan mengelilingi sawah). Ya berkah ini," ungkap Kuwat.

Warga lainnya yang mengikuti prosesi Garebeg Maulud, Martini datang menggunakan sepeda kayuhnya dari Umbulharjo, juga mencari berkah dari gunungan. Perempuan berusia 70 tahun itu mengaku sudah mengikuti prosesi Garebeg sejak kecil.

"Sejak kecil diajak orang tua. Ya sedapatnya aja tidak ngincar apa gitu, nanti ditaruh di rumah di lemari, atau di sawah. Gak tau itu terus bagus padinya," ujar Martini.

Baca Juga: 6 Dapur Keraton Jogja dan Fungsinya, Ada yang Khusus Sajikan Teh

Berita Terkini Lainnya