TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Teater Garasi Bakal Tampil di ARTJOG 2023 

Tampilkan 'Waktu Batu: Rumah yang Terbakar'

Sutradara 'Waktu Batu: Rumah yang Terbakar' yang juga Pendiri Teater Garasi, Yudi Ahmad Tajudin. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Yogyakarta, IDN Times - ARTJOG 2023 akan menjadi wadah seniman, tidak hanya seniman yang menekuni seni rupa. Salah satunya dengan kehadiran Teater Garasi yang akan tampil dalam sebuah karya pertunjukan, performa•ARTJOG.

Teater Garasi akan menampilkan karya pertunjukan dengan tajuk 'Waktu Batu: Rumah yang Terbakar'. Karya ini menjadi pertunjukan silang-media (teater x video game x sinematografi) tentang duka ekologis (ecological grief) yang menajam menjadi murka ekologis (ecological rage).

1. Dialog lintas disiplin seni

Teater Garasi. (Dok. Istimewa)

Sutradara 'Waktu Batu: Rumah yang Terbakar' yang juga Pendiri Teater Garasi, Yudi Ahmad Tajudin menyebut ARTJOG sebelum tahun 2017, banyak orang mengenal sebagai wadah forum Seni Rupa. "Walau seni kontemporer, persilangan disiplin, kita bisa bilang seni rupa," kata Yudi.

Seiring waktu berjalan, ARTJOG memberi ruang lebih pada seniman dari luar seni rupa. Mendapat tawaran untuk tampil di ARTJOG menjadi upaya dialog Teater Garasi dengan lingkungan yang lebih luas. Membuka percakapan dari disiplin komunitas lain.

"Ketika mendapat tawaran ARTJOG, melihat mungkin akan bertemu visi baru ARTJOG kedepan yang lebih lanjut, kenapa tidak. Sejauh ini kolaborasi menyenangkan," ujarnya.

Baca Juga: Digelar Akhir Juni, ARTJOG 2023 Pamerkan Karya 73 Seniman

2. Libatkan para seniman muda

Konferensi pers ARTJOG 2023 saat konferensi pers di ARTOTEL Suites Bianti Yogyakarta, Kamis (22/6/2023). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

'Waktu Batu: Rumah yang Terbakar' kali terakhir ditampilkan dalam gelaran Indonesia Bertutur (Intur) 2022, di Taman Lumbini Candi Borobudur, Rabu (7/9/2022). "Karya ini menjadi bagian dari proyek panjang kami, ada beberapa versi," ungkap Yudi.

Proyek panjang ini memunculkan warna-warna baru, dengan kehadiran para seniman muda. Kolaborasi ini memberi persepektif cara melihat isu yang segar dan berbeda.

Baca Juga: Mengenal Tradisi Peh Cun dan Perayaannya di Jogja, Selalu Meriah

Berita Terkini Lainnya