Sayur Lodeh dan Bir Jawa Ditetapkan Jadi Warisan Budaya Tak Benda DIY
Sebagai warisan generasi mendatang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Warisan Budaya Takbenda (WBTb) menjadi hal penting untuk generasi muda dan generasi mendatang. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI menetapkan sebanyak 44 WBTb terbaru berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam dua tahun terakhir.
Penetapan diikuti penyerahan sertifikat WBTb merupakan tonggak penting untuk melindungi dan menghargai kekayaan budaya yang dimiliki bangsa. Sertifikat penetapan ini tidak hanya menjadi pengakuan formal atas pentingnya WBTb, sekaligus menjadi komitmen bersama melestarikan dan mewariskannya kepada generasi mendatang.
Terdapat sebanyak 21 karya budaya asal DIY pada 2022 yang mendapatkan penganugerahan WBTb 2023 yaitu milik Keraton Yogyakarta yang keseluruhan domain seni pertunjukan yakni Bedhaya Sapta, Beksan Sekar Madura, Srimpi Muncar dan Beksan Panji Sekar. Untuk milik Puro Pakualaman yaitu Babad Pakualaman domain tradisi dan ekspresi lisan. Dari DIY berupa Sayur Lodeh, Jamu Yogyakarta dan Bir Jawa dengan domain kemahiran dan kerajinan tradisional ditambah Aksara Jawa Yogyakarta dengan domain tradisi dan ekspresi lisan.
Berikutnya karya budaya dari Bantul berupa Karangan yang masuk domain pengetahuan dan kebiasaan perilaku mengenai alam semesta serta Pisungsung Jaladri domain upacara adat, ritus, upacara tradisional. Dari Sleman yakni upacara adat Pager Bumi Rebo Pungkasan domain upacara adat, ritus, upacara tradisional dan kesenian Antup domain seni pertunjukan.
Selanjutnya karya budaya dari Kabupaten Kulon Progo domain tradisi dan ekspresi adalah Gobak Sodor Yogyakarta. Kota Yogyakarta dengan seluruh karya WBTb domain kemahiran dan kerajinan tradisional yaitu Jadah Manten, Legomoro, Sangga Buwana, Kembang Waru dan Yangko Yogyakarta. Tari Wayang Topeng Duwet domain seni pertunjukan dan Gerit-Gerit Lancung domain tradisi dan ekspresi lisan dari Kabupaten Gunungkidul.
1. Komitmen untuk menjaga WBTb
Sri Sultan menyatakan penetapan dan penyerahan sertifikat ini menjadi awal dari sebuah komitmen yang lebih dalam dan tugas yang lebih berat. Pentingnya WBTb bukan terletak pada manifestasi budaya itu sendiri, melainkan kekayaan pengetahuan dan keterampilan yang ditularkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
WBTb merujuk pada warisan kolektif yang hidup dan terus berkembang dalam masyarakat. Hal tersebut meliputi tradisi atau ekspresi hidup seperti tradisi lisan, seni pertunjukan, praktek praktek sosia, ritual, perayaan, pengetahuan dan praktek mengenai alam dan semesta. "Warisan ini menjadi cermin identitas kita, menghubungkan kita dengan akar sejarah yang mendalam dam membentuk jati diri kita sebagai bangsa," kata Sultan dalam Pembukaan Perayaan WBTb DIY 2023 dan Pemberian Sertifikat WBTb Bupati/Walikota se-DIY, Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di Gedhong Pracimasana Kepatihan, Selasa (23/5/2023).
Baca Juga: Profil Salma Salsabil Pemenang Indonesia Idol, Mahasiswa ISI Jogja
Baca Juga: Tak hanya Makanan, 10 Oleh-oleh Khas Jogja Wajib Dibawa Pulang