TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

IPL Tol Jogja-Bawen Tambah Lahan hingga 18,8 Hektare

Gubernur DIY sudah tanda tangani IPL

Pembangunan jalan tol Yogyakarta-Bawen telah dimulai. (Dok. Jasa Marga)

Yogyakarta, IDN Times - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X telah menandatangani Izin Penetapan Lokasi (IPL). IPL tersebut adalah penggabungan antara perpanjangan IPL awal sekaligus penambahan lahan.

"IPL Jogja-Bawen telah ditandatangani Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X bernomor 405/KEP/2022. IPL tersebut adalah penggabungan antara perpanjangan IPL awal sekaligus penambahan lahan," ujar Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY, Krido Suprayitno, Kamis (5/1/2023).

Baca Juga: 7 Bidang Tanah Jalan Tol Jogja-YIA Tak Bertuan

1. Tambahan lahan Tol Jogja-Bawen

Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Pemda DIY, Krido Suprayitno. (IDN Times/Febriana Sinta)

Tambahan lahan Tol Jogja-Bawen seluas 188.075 meter persegi yang meliputi 399 bidang lahan. Dari angka tersebut, 255 bidang berasal dari pemilik lahan yang sebelumnya telah dibebaskan pada IPL pertama, kemudian 144 bidang merupakan pemilik lahan baru.

“Waktu itu pengadaan tanah belum selesai dan dibutuhkan perpanjangan IPL sampai 21 Desember 2023. Di IPL yang baru sudah ada penambahan lahan sehingga kami bersama Satker Pelaksana Jalan Bebas Hambatan dan Jasa Marga Jogja-Bawen bekerja keras untuk menyelesaikan pembebasan lahan Tol Jogja-Bawen. Satker segera menyampaikan IPL ini kepada Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional,” ujar Krido.

2. Pembebasan lahan tol Jogja-Bawen

Pengerjaan jalan Tol Jogja-Bawen ditargetkan selesai 2024. (Dok. PT Jasamarga Jogja-Bawen)

Direktur PT Jasamarga Jogja-Bawen, AJ Dwi Winarsa, mengatakan pembebasan lahan Tol Jogja-Bawen sesuai dengan IPL awal sebenarnya sudah 95 persen dan hanya tersisa 5 persen tanah dengan karakteristik khusus seperti tanah desa, Sultan Grond, tanah wakaf, dan jenis lainnya.

Akan tetapi ada perubahan desain konstruksi agar jalan tol tidak mengganggu Selokan Mataram sebagai cagar budaya. "Perubahan itu memerlukan penambahan lahan sekitar 18,8 hektare sehingga sampai saat ini baru 65 persen lahan yang sudah dibebaskan," ujar Dwi.

Baca Juga: Jalan Tol Jogja - Solo Bakal Diresmikan pada Juli 2024

Berita Terkini Lainnya