TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

UIN Sunan Kalijaga Anugerahi 3 Tokoh Agama Gelar Dokter Honoris Causa

Salah satu penerima yakni Presiden Dewan Kepausan

UIN Sunan Kalijaga (uin-suka.ac.id)

Sleman, IDN Times - Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta bakal menganugerahi gelar doktor honoris causa kepada tiga tokoh agama dunia. Mereka adalah Presiden Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama Takhta Suci di Vatikan Kardinal Miguel Angel Ayuso Guixot, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, dan Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah periode 2005-2010 Sudibyo Markus.

 

1. UIN Sunan Kalijaga dukung moderasi beragama di dunia

Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Al Makin. (Dok. Humas UIN Sunan Kalijaga)

Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Al Makin, menjelaskan penganugerahan sebagai bentuk apresiasi dan bukti nyata mendukung perdamaian dan moderasi beragama di dunia.

"Melalui penganugerahan doktor honoris causa kepada tokoh Katolik, Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah ini merupakan simbol dari keragaman menghargai perbedaan. Kita tidak bisa menyeragamkan semuanya dan membuat semuanya sama, tetapi melihat dan memahami bahwa dengan berbeda kita tetap bisa bersama-sama," ujar Al Makin dikutip Antara, Jumat (10/2/2023).

Baca Juga: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Raih Rekor MURI Akreditasi Terbanyak 

2. Penganugerahan merupakan simbol dari keberagaman agama di Indonesia

Ilustrasi toleransi agama (IDN Times/Mardya Shakti)

Menurut Al Makin penganugerahan ini merupakan simbol dari beragamnya agama di Indonesia.

"Unsur yang berbeda namun tetap terjaga, dengan anugerah kehormatan doktor honoris causa ini sekaligus juga menegaskan makna keragaman," ujarnya.

Al Makin menambahkan UIN Sunan Kalijaga melihat bahwa kontribusi dan teladan nyata yang dilakukan ketiga tokoh tersebut mewakili kelompok umat beragama, merupakan implementasi dari Dokumen Abu Dhabi dan prinsip moderasi beragama.

"Dokumen itu menyatakan bahwa perdamaian dunia dapat dicapai melalui pemahaman dan pengakuan yang damai terhadap perbedaan-perbedaan antaragama dan budaya," ujarnya.

Baca Juga: 5 Fakta UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Kampus Ramah dan Merakyat

Berita Terkini Lainnya