TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Psikolog UGM Sebut Lato-Lato Kurangi Anak Main Game Online 

Sekolah tak perlu melarang siswa bermain lato-lato

lato-lato (IDN Times/Bayu Aditya Suryanto)

Sleman, IDN Times - Permainan lato-lato kembali populer di masyarakat. Bahkan, tidak sedikit orang terutama anak-anak menggandrungi permainan jadul ini. Melihat fenomena ini, Psikolog UGM, Prof Koentjoro, menerangkan permainan lato-lato dapat mengurangi ketergantungan anak untuk bermain ponsel.

“Segi positifnya ketergantungan anak pada ponsel mejjadi berkurang. Dulunya waktu untuk main HP sekarang ke lato-lato,” jelasnya pada Selasa (10/01/2023).

 

Baca Juga: Dekan Fakultas Biologi UGM Hasilkan Hikapel, Melon Seukuran Apel

Baca Juga: Psikolog UGM Paparkan Bahaya Hustle Culture, Hati-hati Jadi Toxic!

1. Bermain lato-lato juga belajar konsentrasi secara murah

ilustrasi lato-lato (instagram.com/pernakperniksalwa)

Tak hanya itu, Koentjoro menjelaskan melalui permainan lato-lato anak-anak dapat melatih konsentrasi, ketangkasan fisik, kepercayaan diri, serta sosialisasi.

“Lato-lato ini bisa menjadi sarana anak olahraga, belajar konsentrasi secara murah,” tuturnya dikutip laman UGM. 

3. Peran orangtua mendampingi anak

Rafathar jajan mainan di pinggir jalan. (youtube.com/Rans Entertainment)

Terkait lato-lato yang melukai anak-anak saat memainkannya, Koentjoro menyampaikan bahwa kehadiran orangtua sangat penting. Menurutnya, peran orangtua menjadi krusial untuk memberikan pemahaman atau mengedukasi anak-anak terkait cara, aturan, hingga bahaya dari setiap permainan yang dimainkan termasuk lato-lato.

“Peran orangtua harus ada, bermain dengan aman harus diajarkan kepada anak. Aturan kapan main juga dijelaskan seperti saat memakai ponsel, agar tidak mengganggu lingkungan,” ucapnya.

Baca Juga: 5 Tempat Makan Mille Crepes di Jogja, Harga Mulai Rp18 Ribuan

Baca Juga: 10 Tempat Makan Es Krim di Jogja Selain Mixue, Rasanya Jempolan

Berita Terkini Lainnya