TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Millennial Meet Traditional, Ratusan Siswa SMA Berpawai Jadi Bregada

Ada Bregada unik dengan kostum Star Wars lho!

Instagram.com/festivalbregada

Kota Yogyakarta, IDN Times – Ratusan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Yogyakarta siap berpatisipasi dalam Festival Bregada Nusantara, Minggu 22 September mendatang. Festival Bregada atau prajurit keraton ini akan berlangsung di sepanjang Jalan Malioboro hingga Alun-Alun Utara, dimulai pukul 07.00 WIB. 

Festival yang sudah memasuki tahun kedua ini untuk memperingati HUT ke-77 SMA Negeri 3 Yogyakarta atau Padmanaba. 

Ketua panitia festival, Ganang Adjie berharap anak muda dapat menyukai dan mempelajari kembali budaya tradisional yang saat ini sudah banyak ditinggalkan. 

"Acara ini untuk kembali belajar sekaligus sebagai ajang eksistensi Millennial. Caranya ya dengan pawai dan festival ini," ujar Ganang kepada wartawan di Hotel Neo, Jalan Pasar Kembang, Kamis (19/9).  

Ganang menuturkan panitia membebaskan setiap peserta untuk kreatif dalam menentukan baju, musik dan gerakan. "Ini beberapa yang akan dinilai juri, kami membebaskan kreativitas peserta."

Baca Juga: Mengenal Bregada, Pasukan Prajurit Kraton Yogyakarta

1. Millennial Meet Traditional

IDN Times/febriana sinta

Ketua Keluarga Besar Alumni Padmanaba, Hendri Saparini mengatakan tema festival tahun ini adalah "Millennial Meet Traditional". Lewat tema ini, panitia berharap anak muda di Yogyakarta dapat mengenal Bregada, sekaligus mampu melestarikannnya.

"Kami berharap ini akan menjadi event tahunan yang menarik tidak saja bagi anak muda, tapi juga bagi wisatawan asing dan dalam negeri. Apalagi yang menjadi bregada ini adalah anak-anak SMA, millennial," papar Hendri. 

2. Kraton berharap latihan bregada menjadi ekskul di sekolah

IDN Times/febriana sinta

Wakil Kraton Yogyakarta sekaligus salah satu almamater Padmanaba, KPH Notonegoro mengharapkan Festival Bregada Nusantara tidak hanya menjadi ajang tahunan festival namun dapat menjadi kegiatan ekstrakulikuler siswa.

"Dengan menjadi kegiatan ekskul di sekolah, siswa dapat belajar seni tradisi dan budaya," ujarnya.

KPH Notonegoro berharap dengan mempelajari cara menjadi bregada, siswa dapat belajar tentang filosofi budaya, keahlian dan juga kedisiplinan saat berlatih menjadi bregada. 

Baca Juga: Tak Sekadar Ruang Terbuka, Ini Fungsi Alun-alun Utara Kraton Jogja 

Berita Terkini Lainnya