Mahasiswa Tak Kunjung Datang, Pemilik Kos di Sleman Kelimpungan
Pemilik kos berikan potongan harga hingga kelonggaran waktu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Pemilik indekos di Sleman mulai kelimpungan. Semenjak awal masa pandemik hingga saat ini mereka harus memutar otak agar mampu menutup biaya operasional.
Pemilik kos Pondok Kalimosodo yang terletak di daerah segitiga emas kampus di Sleman turut bingung dengan keadaan saat ini. Mempunyai 13 kamar kos di daerah sekitar Babarsari, Sleman, Hartanti menyatakan saat ini harus merelakan kamar kos miliknya banyak yang kosong.
“Anak-anak banyak yang pulang ke asalnya. Ada yang putus kontrak, titip barang saja tapi bayarnya hanya separuh. Jadi keadaan memang berbeda jika dibandingkan setahun lalu sebelum masa pandemik,” terang perempuan usia 69 tahun ini kepada IDN Times, Minggu (21/2/2021).
Baca Juga: Masa Pandemik, Okupansi Kos-kosan di Sleman Ikut Terdampak
1. Berikan potongan harga hingga kelonggaran waktu pembayaran
Mengelola indekos khusus laki-laki sejak 2003, Hartanti menyatakan saat ini merupakan yang paling berat. Jika dalam keadaan normal setiap anak membayar Rp500 ribu per bulan untuk kamar berukuran 3x3 meter, saat ini dia harus memberikan potongan harga atau diskon.
“Kalau anaknya pulang ke rumahnya dan di kamar hanya nitip barang saja masak ya harus bayar penuh kasihan juga. Diskonnya bisa sampai setengah harga awal."
Tak berhenti memberikan potongan harga, pembayaran dari anak kos pun harus diterima dengan sistem berjenjang. “Ada yang minta yang dibayar dua bulan sekali, bahkan ini ada yang sudah setahun gak bayar. Saya sudah WA janjinya mau bayar, tapi belum dipenuhi,” ujar ibu yang mempunyai tiga anak ini.
Hartanti yakin walaupun kos miliknya berada di tengah kampung dan tidak memiliki fasilitas seperti kos eksklusif, bisnisnya akan bertahan.
"Menjaga kebersihan lingkungan kos, tidak kumuh pokoknya seperti pulang ke rumah sendiri kalau masuk di kos saya," ujar Hartanti.
Baca Juga: Bisnis Penginapan Jogja Suram, Hotel Melati Vs Bintang Perang Harga