TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Harga Kedelai Naik, Pembuat Tempe dan Tahu Akankah Bertahan?  

Pemkab Kulon Progo khawatir pembuat tempe alih profesi

Ilustrasi pedagang tahu dan tempe di pasar tradisional (IDN Times/Helmi Shemi)

Kulon Progo, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo khawatir para pengrajin tempe dan tahu beralih profesi. Hal ini disebabkan kenaikan harga kedelai yang menyebabkan para pembuat merasa kebingunan.

 

1. Minta pedagang tetap berjualan meski bentuknya kecil

Penjabat Bupati Kulon Progo, Tri Saktiyana. (IDN Times/Holy Kartika)

Penjabat Bupati Kulon Progo Tri Saktiyana meminta perajin tahu dan tempe mengubah strategi penjualan untuk tetap berproduksi dan bertahan.

"Kami minta pedagang tetap berjualan meski bentuknya tipis-tipis. Kami yakin tidak akan berlangsung lama. Kami yakin hanya berlangsung antara 4-6 bulan. Jangan sampai pedagang menarik diri dari profesinya," kata Tri Saktiyana, Rabu (9/11/2022). 

Baca Juga: Resep Burger Tempe Simpel dan Enak untuk Vegetarian

2. Berharap pembuat tempe dan tahu mengubah strategi

Ilustrasi pekerja mengolah kedelai untuk produksi tahu dan tempe (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Tri Saktiyana memaparkan saat ini harga kedelai tembus Rp14 ribu per kilogram, ia berharap produsen tahu dan tempe di Kulon Progo mulai mengubah strategi penjualan supaya tetap berproduksi dan bertahan.

"Kami yakin pedagang di Kulon Progo sudah mengalami berkali-kali dan kuat serta akan tetap eksis," katanya dikutip Antara. 

 

Baca Juga: Jadah Tempe Mbah Carik, Burger Khas Yogyakarta untuk Teman Minum Teh

Berita Terkini Lainnya