TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

20 Warga Yogyakarta Terpapar Varian Delta, 9 di Antaranya Anak-Anak

Sri Sultan minta warga pakai masker dobel

Gejala Varian Delta (unsplash.com/fusion_medical_animation)

Kota Yogyakarta, IDN Times - Sebanyak 20 warga di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah terpapar virus corona Varian Delta. Dari jumlah itu, sembilan di antaranya adalah anak-anak.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menjelaskan ditemukannya Varian Delta tersebut berdasarkan hasil Whole Genome Sequencing (WGS) SARS-COV-2 menggunakan metode Amplicon-based dari specimen COVID-19 yang dilaksanakan oleh Laboratorium WGS Pokja Genetik FK-KMK UGM. Total terdapat 25 sampel spesimen yang diambil dari berbagai wilayah di (DIY).

Baca Juga: Pemerintah Perpanjang PPKM Darurat sampai Akhir Juli

1. Pengambilan sampel dilaksanakan pada Bulan Juni

Ilustrasi. Pengoperasian laboratorium PCR COVID-19. (ANTARA FOTO/Makna Zaezar)

Sultan memaparkan pengambilan sampel spesimen dilaksanakan pada Bulan Juni, dan uji sampel dilaksanakan mulai tanggal 5 Juli 2021. Selanjutnya, kata Sultan, hasil pengetesan dilaporkan oleh Dekan FK-KMK Universitas Gadjah Mada kepada Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada tanggal 10 Juli 2021. 

“Kami menerima laporan dan rekomendasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tanggal 14 Juli 2021,” kata Sultan pada Sabtu (17/7/2021).

2. Warga DIY yang diperiksa dari anak-anak hingga yang sudah divaksin

Ilustrasi seorang pasien COVID-19. (ANTARA FOTO/REUTERS/Marko Djurica)

Menurut Sultan, pemeriksaan WGS tersebut melibatkan spesimen pasien terkonfirmasi positif yang memenuhi persyaratan. Pemeriksaan melibatkan warga yang baru mendarat dari luar negeri. 

Spesimen juga diambil dari lokasi atau komunitas masyarakat tertentu yang mengalami fenomena penularan secara cepat dan telah menginfeksi. “Spesimen juga diambil dari kelompok yang sebelumnya tidak masuk kategori rentan, semisal anak-anak,” ujar Sultan.

Dikatakan Sultan pengambilan spesimen juga melibatkan orang yang sudah divaksin SARS Cov-2 tetapi terinfeksi Covid-19,  penyintas Covid-19 yang mengalami re-infeksi. “Serta kasus kematian Covid-19 dengan komorbid penyakit menular lain seperti HIV, TBC dan lain-lain,” ujarnya.

3. Warga diingatkan untuk memakai masker dobel dan menerapkan prokes

Ilustrasi (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Pesatnya pertambahan kasus positif Covid-19 di DIY secara merata akhir-akhir ini, kata Sultan,  tidak menutup kemungkinan telah terjadi penyebaran varian mutasi virus tersebut. Dengan kondisi tersebut, Sutan akan mempercepat cakupan vaksinasi COVID-19 pada masyarakat, karena orang yang tidak divaksin bisa menjadi sumber mutasi baru.

Selain itu, akan memperkuat tracing terhadap kontak erat dimana kasus positif COVID-19 terjadi, baik di lingkup rumah tangga, masyarakat maupun perkantoran.

“Penguatan tracing juga harus dilakukan kepada kontak erat pemilik risiko tinggi, yaitu warga  masyarakat dengan usia 65 tahun ke atas atau memiliki penyakit penyerta,” kata Sultan.

Langkah lain yang akan dilakukan adalah dengan memastikan proses isolasi mandiri dilaksanakan dengan aman, taat, dan disiplin. Kontak erat harus melakukan karantina tanpa terkecuali. Yang tak kalah penting, kata Sultan memperkuat dan memperketat penerapan Protokol Kesehatan, yaitu menggunakan masker dobel , mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilitas dan interaksi, kapan dan dimanapun berada.

“Kami akan memperketat dan memastikan tidak ada kegiatan perkantoran dan kegiatan kemasyarakatan yang menimbulkan potensi kerumunan, seperti hajatan, kerja bakti maupun pertemuan tatap muka.”

Berita Terkini Lainnya