TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Puluhan SMPN di Gunungkidul Kekurangan Siswa, SDN Tak Dapat Murid    

Jumlah siswa baru lebih sedikit dibanding kursi yang ada

Ilustrasi siswa Sekolah Dasar. IDN Times/Istimewa

Gunungkidul, IDN Times - ‎‎Pendafataran Peserta Didik Baru (PPDB) telah berakhir, namun permasalahan belum selesai. Pasalnya puluhan SMPN di Gunungkidul kekurangan murid baru, bahkan terdapat SDN yang sama sekali tidak mendapatkan murid baru.  

"Ada SDN yang sama sekali mendapatkan murid baru," ujar Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Pemkab Gunungkidul, Bahron Rasyid, Selasa, (7/7/2020).

Baca Juga: PPDB Berakhir, Kuota SD-SMP di Sleman Masih Tersisa Ribuan Kursi

1. Lulusan TK sebanyak 7.219 sementara kursi SD yang tersedia 14.051 kursi‎

Ilustrasi siswa Taman Kanak-Kanak (TK). IDN Times/Febriana Sinta

Data dari Dinas Pendidikan Gunungkidul, jumlah lulusan murid TK yang berusia 7 tahun sebanyak 8.640 siswa. Sedangkan siswa baru yang dilaporkan masuk SD atau MI baik negeri maupun swasta sebanyak 7.219 siswa. Padahal jumlah kursi kosong yang disediakan mencapai 14.051 kursi.

"Dengan kursi yang jauh lebih banyak maka banyak SD yang tidak mendapatkan siswa. Padahal satu kelas rata-rata diisi oleh 28 siswa," ujarnya.

2. Lulusan SD sebanyak 9.071 siswa sementara kursi SMP yang tersedia 12.600 kursi‎

ilustrasi ruang kelas (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha)

Sementara nasib SMP sederajat tak jauh berbeda. Setidaknya terdapat 13 SMP Negeri yang kekurangan siswa atau kuotanya tidak terpenuhi dari total kuota mencapai 12.600 kursi.

"Lulusan SD hanya 9.071 siswa sehingga dipastikan terdapat SMP Negeri kekurangan siswa karena kuotanya atau kursinya mencapai 12.600 kursi," ungkapnya.

 

3. Pembelajaran tatap muka

ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Terkait dengan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tahun 2020/2021, Bahron mengaku akan dimulai pada 13 Juli 2020 mendatang. Namun dirinya mengaku belum dapat menjelaskan kapan kegiatan belajar dengan tatap muka dapat dilaksanakan meskipun sekolah berada di zona hijau.

"Ya sekolahnya memang berada di zona hijau namun gurunya bisa berasal dari wilayah lain terus bagaimana? Ada pula sekolah yang berada diperbatasan," terangnya.

Baca Juga: Warga Gunungkidul Ketahuan Sebar Hoaks Terkait Pasien COVID-19

Berita Terkini Lainnya