TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PONEK di RSUD Panembahan Senopati Bantul Resmi Beroperasi

Diharapkan bisa membantu menekan angka kematian ibu dan bayi

RSPS Bantul operasional PONEK untuk menekanan AKI dan AKB.(doc.RSPS Bantul)

Bantul, IDN Times - ‎Menginjak usia yang ke-19 pada 2022 ini, Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati (RSPS) Bantul terus melakukan inovasi untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi warga di Bumi Projotamansari.

Salah satu inovasi untuk pelayanan yang terbaik bagi masyarakat yakni diresmikannya gedung Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK). Layanan kegawadaruratn ibu melahirkan di rumah sakit milik Pemkab Bantu ini diharapkan dapat menekan angka kematian ibu (AKI) hamil dan angka kematian bayi (AKB).

Baca Juga: HET Ditetapkan, Harga Migor Curah di Bantul Masih Tinggi

1. Ada 13 tempat tidur untuk melayani ibu hamil yang mengalami kegawatdaruratan‎

Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo meninjau sejumlah fasilitas kesehatan baru di RSPS Bantul.(doc.RSPS Bantul)

Kepala Humas RSPS Bantul, Siti Rahayu Ningsih, mengatakan PONEK merupakan ruangan bersalin terpadu, mulai dari layanan kegawatdaruratan hingga layanan ibu dan anak. Ruang ini juga memiliki kapasitas tempat tidur lebih banyak dibandingkan ruangan bersalin sebelumnya.

"Kapasitas tempat tidur yang tadinya hanya enam tempat tidur saat ini menjadi 13 tempat tidur," katanya, Selasa (29/3/2022).

Dengan tambahan tempat tidur ini, diharapkan pelayanan ibu hamil yang mengalami kegawatdaruratan akan lebih cepat tertangani.

2. AKI terbanyak terjadi pada periode pasca melahirkan atau nifas‎

Plt. Direktur RSPS, Agus Budi Raharja.(doc.RSPS Bantul)

Sementara Plt Direktur RSPS, Agus Budi Raharja, mengatakan pembangunan gedung PONEK menelan anggaran tak kurang dari Rp6 miliar. Pembangunannya dimulai sejak tahun 2021 yang lalu dan baru dioperasionalkan mulai hari ini.

"Dengan inovasi gedung PONEK ini diharapkan bisa mengurangi antrean, ibu hamil yang akan melahirkan mengalami kegawatdaruratan segera bisa ditangani," ujarnya.

Keberadaan gedung PONEK sendiri juga diharapkan dapat menurunkan AKI dan AKB di Bantul yang hingga tahun 2021 terbilang masih tinggi. Agus menyebut angka kematian ibu hamil mulai tahun 2018 hingga tahun 2021 naik cukup signifikan.

Pada tahun 2018 AKI mencapai 14 kasus, tahun 2019 sebanyak 13 kasus. Di tahun 2020 AKI kembali naik menjadi 21 kasus dan tahun 2021 melonjak drastis menjadi 43 kasus.

Menurut pria yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Bantul ini, AKI tertinggi justru terjadi di periode pascamelahirkan. Hal tersebut terjadi karena keterlambatan penanganan, akses dan pelayanan kesehatan terkait dengan kejadian kegawatdaruratan ibu dan bayi.

"Kematian ibu hamil tertinggi justru terjadi di periode ibu nifas atau pasca persalinan," terangnya.

Baca Juga: Sediakan 1.000 Vaksin, Sentra Vaksinasi Booster di Bantul Sepi

Berita Terkini Lainnya