Ini Penyebab Kecelakaan Bus GA Trans di Bukit Bego Menurut KNKT
KNKT melakukan simulasi kecepatan di tempat kejadian
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) bersama Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul, dan Polda DIY kembali mendatangi lokasi kecelakaan bus GA Trans di Bukit Bego, Jalan Imogiri-Dlingo, Bantul.
KNKT bersama Dinas Perhubungan dan Polda DIY datang ke Bukit Bego untuk melakukan simulasi kecepatan bus pariwisata GA Trans saat menabrak tebing Bukit Bego dengan jalan yang menurun cukup panjang. Lantas, apa sebenarnya penyebab kecelakaan bus yang menewaskan 13 penumpangnya itu?
Baca Juga: Hasil Olah TKP Kecelakaan Bus GA Trans, Tidak Ada Jejak Pengereman
1. Kecepatan bus saat menabrak tebing Bukit Bego setidaknya 70 km per jam
Kepala Dinas Perhubungan Pemkab Bantul, Aris Suharyanta, yang bersama dengan KNKT berada dalam satu mobil mencoba menggunakan mobil dobel kabin mencoba menuruni Jalan Imogiri-Dlingo dengan gigi persneling dua tanpa diinjak remnya.
"Alhasil dari jarak sekitar 500 meter jalan yang menurun tanpa digas dan direm sampai pas ban dipasang paling ujung kecepatan kendaraan mencapai 70 km per jam," ujarnya, Senin (13/2/2022).
Saat akan belok tak jauh dari tebing Bukit Bego, sopir tidak berani lagi melepas rem karena kecepatannya semakin tinggi sehingga sopir langsung menginjak rem.
"Kalau rem dilepas dengan menggunakan gigi perseneling dua kecepatan bisa melebihi 80 km per jam bahkan bisa di atas 100 km per jam," ungkapnya.
Baca Juga: Masuk Talut, Bus PO Maju Lancar Terguling di Gunungkidul