TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Maju Pilkada Bantul, Suharsono Minta Doa Restu Seniman dan Budayawan

Menurutnya Bantul perlu dipimpin putra asli daerah

IDN Times/Daruwaskita

Bantul, IDN Times - Suhu politik di Kabupaten Bantul semakin memanas jelang Pilkada 2020. Dimulai dengan penjaringan yang dilakukan oleh DPC PDI Perjuangan yang menjaring 6 bakal calon kepala daerah dan bakal calon wakil kepala daerah.

Dari 6 nama yang masuk penjaringan tersebut, ada nama wakil bupati Bantul Abdul Halim Muslih atau AHM yang jadi salah satu kandidat kuat bacalon kepala daerah atau wakil kepala daerah Kabupaten Bantul. Sementara, nama Bupati Bantul Suharsono yang tak masuk dalam penjaringan partai berlambang banteng moncong putih ini.

Baca Juga: Seniman Hingga Pelestari Cagar Budaya di Bantul Dianugerahi Pin Emas

1. Maju dalam Pilkada 2020, Bupati Bantul minta doa restu seniman dan budayawan Bantul‎

IDN Times/Daruwaskita

Tak ingin elektabilitasnya tergerus dari wakil bupatinya, Suharsono juga memanfaatkan waktu sebagai bupati untuk meminta dukungan kepada eleman masyarakat di Bantul. Seperti dalam acara pemberian penghargaan bagi seniman dan budayawan hingga pelestari cagar budaya di ruang kerjanya, Suharsono secara blak-blakan meminta dukungan kepada seniman dan budayawan agar jika diberi amanah nantinya lebih bisa berpihak, memajukan dan mensejahterakan para seniman hingga budayawan di Yogyakarta.

"Kalau hanya satu periode sejumlah pekerjaan belum bisa diselesaikan sehingga butuh 2 periode untuk menyelesaikan pekerjaan rumah tersebut maka saya minta dukungannya kepada para seniman dan budayawan sekalian," kata Suharsono sambil tersenyum, Kamis (19/9).

2. Terpilih 2 periode maka tidak akan calonkan istrinya maju menjadi calon bupati‎

IDN Times/Daruwaskita

Suharsono mengatakan, jika kembali terpilih, ia hanya akan 2 kali menjabat bupati Bantul dan tidak akan mengajukan istrinya untuk maju untuk periode selanjutnya.

"Ndak akan saya lakukan, cukup 2 periode saja. Mosok istri saya bisanya masak, dipaksa maju menjadi calon bupati Bantul menggantikan saya," ujarnya.

3. Lebih rela Bantul dipimpin orang asli Bantul‎

IDN Times/Istimewa

Pensiunan Perwira Menengah Polda Banten ini mengatakan dirinya telah "mengembalikan pemimpin Bantul" dari orang luar Bantul kembali lagi ke masyarakat Bantul dan ke depan jangan sampai orang luar Bantul kembali memimpin Bantul.

"Kalau dulu masyarakat Indonesia berjuang merebut kemerdekaan dari orang Belanda dan sudah berhasil. Mosok warga Bantul yang sudah merebut pemimpinnya dari warga luar Bantul akan dipimpin lagi oleh pemimpin dari luar Bantul," ujarnya.

"Saya lebih rela kalau Bantul juga dipimpin orang kelahiran Bantul bukan orang luar Bantul," sindir Suharsono.

Baca Juga: PKB Bantul Desak Pemkab Setop Pembangunan Jalan Bantul

Berita Terkini Lainnya