TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kostum Keraton Agung Sejagat Ternyata Dibuat oleh Warga Bantul

Kostum KAS meniru seragam Kerajaan Brunei Darussalam

Wahyu Agung Santosa yang sekaligus pemilik Putro Moelyono Production yang berlokasi di Sonosewu, Desa Ngestiharjo, Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul. IDN Times/Daruwaskita

Bantul, IDN Times - ‎Keraton Agung Sejagat (KAS) menjadi perbincangan hangat masyarakat Indonesia. Pasca ditangkapnya pemimpin KAS, Totok Santosa dan Fanni Aminadia, Polda Jateng juga menyita barang-barang yang digunakan, termasuk seragam.

Ternyata seluruh kostum kebesaran raja, ratu dan seragam prajurit KAS dibuat oleh warga Bantul. Dialah Wahyu Agung Santosa yang sekaligus pemilik Putro Moelyono Production yang berlokasi di Sonosewu, Desa Ngestiharjo, Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul.

Baca Juga: Ratu Keraton Agung Sejagat Curhat keluarganya Jadi Korban Bullying 

1. Fanni memesan langsung kostum Keraton Agung Sejagat‎

Wahyu Agung Santosa yang sekaligus pemilik Putro Moelyono Production yang berlokasi di Sonosewu, Desa Ngestiharjo, Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul. IDN Times/Daruwaskita

Koko, panggilan akrab Wahyu Agung Santoso, mengatakan seluruh busana Keraton Agung Sejagat dipesan langsung oleh Fanni Aminadia yang langsung datang ke rumah produksinya di Kasihan.

"Iya mbak Fanni yang datang langsung memesan ke sini," katanya, Rabu (29/1).

2. Dasar desainnya adalah seragam Kerajaan Brunei Darussalam‎

Seorang jurnalis mencoba seragam Keraton Agung Sejagat. IDN Times/Daruwaskita

Pemesanan kostum raja, ratu dan prajurit KAS dilakukan pada pertengahan bulan November 2019 yang lalu. Awalnya Fanni menghubungi dirinya untuk memastikan apakah bisa membuatkan kostum sesuai dengan pesanan. Setelah dipastikan bisa Fanni langsung datang ke rumah produksi.

"Mbak Fanni gak omong kostum yang dipesan mau buat apa. Hanya cuma bilang, pesan kostum gini bisa ndak," ujarnya sambil Fanni menunjukkan foto seragam Kerajaan Brunei Darussalam.

Pada awalnya Fanni memesan kostum sesuai Kerajaan Brunei namun dalam perjalanannya dilakukan desain ulang disesuaikan permintaan. Satu setel kostum dihargai Rp900 ribu.

"Saat itu Fanni memesan 297 setel kostum. Ditambah 5 kostum untuk raja dan ratu beserta anak," ungkapnya.

Kostum untuk raja dan ratu serta anak lebih murah, yakni Rp600 ribu karena Fanni membawa bahan sendiri yang jauh lebih bagus dari bahan kostum yang dipesan.

"Saya hanya diminta untuk mengerjakan jahitan dan perlengkapan aksesorinya saja," katanya.

Baca Juga: Hadiri Kirab Keraton Agung Sejagat, Sudadi Beli Seragam Rp2 juta 

Berita Terkini Lainnya