TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ungkapan Kekecewaan Nani Satai Sianida Di-ghosting Aiptu Tomi

Nani mengaku pacaran dengan Tomi sampai 2021 awal

Terdakwa satai sianida Nani Aprillia Nurjaman (hijab hitam) jalani sidang secara daring.(IDN Times/Daruwaskita)

Bantul, IDN Times - ‎Sidang kasus satai sianida yang menewaskan Naba Faiz Prasetyo (10), putra driver ojol Bandiman, kembali digelar di ruang sidang 1 Cakra Pengadilan Negeri Bantul pada Kamis (21/10/2021).

Sidang dengan agenda pemeriksaan saksi ini, Jaksa Penuntut Umum menghadirkan tiga saksi. Salah satunya Aiptu Tomi Astanto, penyidik di Satreskrim Polresta Yogyakarta yang menjadi sasaran paket satai sianida.

Sidang tersebut dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim, Aminuddin, dan dua hakim anggota serta dihadiri kuasa hukum terdakwa Nani Aprillia Nurjaman serta tim JPU dari Kejaksaan Negeri Bantul. Sementara, terdakwa Nani mengikuti sidang secara daring di Lapas Perempuan Wonosari, Gunungkidul, seperti sidang sebelumnya.

Baca Juga: Nani Satai Sianida Nangis Minta Maaf kepada Orangtua Korban

1. Menjalin cinta cukup lama namun hanya dibohongi

Tersangka Nani menukar kembali sepeda motor kepada Agus.(IDN Times/Daruwaskita)

Mengawali sidang, Ketua Majelis Hakim, Aminuddin memberikan kesempatan kepada terdakwa Nani untuk memberikan pesan kepada saksi Aiptu Tomi.

"Terima kasih untuk tahun-tahun yang kita lalui bersama-sama. Dalam penuh cinta, penuh kasih sayangmu yang luar biasa serta perhatianmu yang luar biasa. Terima kasih banyak saudara Yohanes Tomi Astanto," kata Nani sembari sesenggukan menahan tangis.

Nani mengatakan kata manis itu kemudian berubah jadi kekecewaan.

"Hingga saatnya kini saya menyadari bahwa semua itu.... Terima kasih tahun-tahun bersama yang penuh cintamu yang luar biasa terhadap saya. Ternyata di balik semua itu kamu kebohongan luar biasa. Mulut manismu berbisa," ujar Nani.

Ketika majelis hakim menyatakan tentang hubungan cinta dengan Tomi, Nani mengaku berpacaran dengan Tomi sampai 2021 awal. Namun Nani juga membenarkan tidak tinggal bersama.

"Sampai tahun 2021 yang mulia," katanya.

"Tidak pernah tinggal bersama. Saya pernah diajak ketemu Pak RT (di Copokojajar, Piyungan, Bantul) namun maksud kami berdua, saudara Tomi hanya bertamu. Kalau tinggal bersama tidak, hanya untuk bertamu. Tomi itu ngakunya calon saya tapi untuk tinggal satu rumah tidak," jelas Nani lagi.

2. Setiap ditagih kapan menikah selalu menghindar‎

Ilustrasi Menikah (IDN Times/Arief Rahmat)

Ditanya lagi oleh majelis hakim bahwa Tomi tidak pernah janji untuk menikahi, Nani kemudian menjawab bahwa Tomi hanya selalu bilang cinta.

"Cuma bilang cinta-cinta, Setiap saya tanya," terangnya.

Namun, Nani mengaku perbincangan tentang pernikahan terjadi saat awal pacaran tahun 2017 yang lalu.

‎"Ya awalnya sempat membahas, awal-awal 2017," katanya.

"Namun berikutnya enggak lagi?" tanya hakim lagi.

"Enggak lagi, cinta, cinta, cinta saya juga cinta," kata Nani menjawab pertanyaan hakim.

"Masalah janji nikah enggak ada?" tanya hakim lagi.

"Cuma cinta-cinta, dari awal sudah mengatakan mau nikah. Saat saya tagih janji alasannya beda agama lagi. Tunggu dululah pikiran kamu masih labil," jelas Nani lagi.

Dalam kesempatan tersebut, Nani kembali menyatakan bahwa Tomi tidak tahu dirinya membeli sianida. Nani mengaku nekat mengirimkan paket sate yang dicampur sianida karena sakit hati ditinggal nikah Tomi.

"Betul yang mulia (sakit hati). Betul untuk Tomi (paket sate sianida)," ujarnya.

"Cinta cinta cinta itu bohong. Itulah laki-laki yang mulia," kata Nani lagi.

Baca Juga: [FOTO] Adegan-adegan Rekonstruksi Kasus Sate Sianida di Bantul

Berita Terkini Lainnya