TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dampak COVID-19, 10 Ribu Tenaga Kerja di Bantul Kehilangan Pekerjaan 

Disnakertrans Bantul kartu Pra Kerja

Ilustrasi pekerja pabrik. ANTARA FOTO/Risky Andrianto

Bantul, IDN Times - ‎Dampak dari pandemi COVID-19 di Kabupaten Bantul, puluhan ribu pekerja diberbagai perusahaan harus dirumahkan sementara waktu bahkan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). 

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemkab Bantul, Sulistyana mengatakan jumlah tenaga kerja di Kabupaten Bantul mencapai 80 ribu orang. Dari jumlah tersebut hingga awal April yang mengalami PHK mencapai 412 orang yang bekerja di 7 perusahaan.

Baca Juga: DIY Tambah 2 Laboratorium Pemeriksa Spesimen Terduga Corona 

1. Puluhan perusahaan di Bantul melakukan merumahkan hingga mem PHK pekerjanya

Kepala Disnakertrans Bantul, Sulistiyanta. IDN Times/Daruwaskita

Sedamgkan jumlah pekerja yang dirumahkan mencapai 10.177 orang dari 50 perusahaan. Jumlah ini belum termasuk pekerja yang mengalami putus kontrak sebanyak 30 orang dari 2 perusahaan.

"Karena kondisi pandemi COVID-19 belum tahu kapan berakhirnya, kita memprediksi akan banyak lagi pekerja yang akan di rumahkan, putus kontrak hingga PHK," ujar Sulystiana, Kamis (9/4).

2. Pekerja yang paling banyak terkena PHK berasal dari pabrik garmen dan mebel

Ilustrasi perusahaan garmen. IDN Times/Uni Lubis

Para pekerja yang paling banyak kehilangan mata pencaharian terbanyak dari sektor garmen dan mebel yang merupakan perusahaan ekspor.

Sulistyana mengaku sebelum para pekerja dirumahkan atau putus pontrak, pihak perusahaan sudah menyelesaikan kewajibannya yang harus diberikan kepada pekerja.

"Para pekerja yang mengalami putus kontrak atau di rumahkan sudah melapor ke kita dilengkapi dokumen dari perusahaan masing-masing," ujarnya.

Baca Juga: Ibadah Pelepasan Glenn Fredly Dilakukan Tertutup di GPIB Sumber Kasih 

Berita Terkini Lainnya