Dari PHK, Sujangi Kini Kembangkan Warung Berbasis Teknologi

Bukalapak ajak usaha mikro melakukan strategi upselling

Yogyakarta, IDN Times - Menjadi salah satu orang yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) tidak membuat putus asa salah satu warga Jogja, Sujangi (60). PHK justru membuat Sujangi lebih mandiri.

Berbekal modal yang dimilikinya, Sujangi mulai berwirausaha. Pada awalnya ia mencoba berjualan buah rambutan, usahanya itu pun membuahkan hasil. Sayangnya, ia tidak bisa mengandalkan untuk kebutuhan sehari-hari.

"Hasilnya memang lumayan, tapi kalau rambutan buah gini kan paling setahun sekali," ujar Sujangi, di Yogyakarta, Kamis (20/7/2023).

1. Membuka warung untuk kebutuhan hidup

Dari PHK, Sujangi Kini Kembangkan Warung Berbasis TeknologiMitra Bukalapak, Sujangi. (Dok. Istimewa)

Pada akhirnya Sujangi memilih untuk membuka warung yang dinilai lebih stabil. Membuka warung sembako di pusat Kota Jogja, sekitar Keraton Yogyakarta, cukup menjanjikan bagi Sujangi. Berbagai kebutuhan sehari-hari ia sediakan di warungnya.

Perkembangan zaman, perkembangan teknologi yang ada juga coba ditangkap oleh Sujangi. Ia pun kembali mengembangkan bisnisnya. Meski sudah memasuki usia yang tidak lagi muda, namun ia mencoba mengakrabkan diri dengan teknologi.

2. Manfaatkan teknologi untuk kembangkan warung

Dari PHK, Sujangi Kini Kembangkan Warung Berbasis TeknologiMitra Bukalapak, Sujangi. (Dok. Istimewa)

Saat itu, ia mendapat tawaran untuk bergabung dengan Mitra Bukalapak, yang merupakan anak perusahaan dari Bukalapak. Mitra Bukalapak berfokus pada pengembangan warung tech untuk memberdayakan pedagang kecil dan UMKM di Indonesia dengan teknologi.

"Dengan Mitra Bukalapak, semakin banyak produk yang bisa ditawarkan di warung, karena aplikasinya menyediakan berbagai produk grosir dan virtual (pembayaran PLN hingga BPJS). Dulu pelanggan datang hanya untuk berbelanja, namun sekarang saya bisa meyakinkan mereka agar membeli lebih banyak barang sekaligus menawarkan layanan lain seperti isi pulsa dan kirim uang. Hal ini membuat total transaksi konsumen meningkat jauh lebih besar,” ujarnya.

Sujangi berhasil mengubah warung yang semula hanya menjual bahan sembako menjadi pusat perbelanjaan lengkap bagi masyarakat sekitar. Hasilnya, pendapatan Sujangi meningkat hingga 3 kali lipat. Selain memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya, Sujangi pun berhasil membuka cabang warung baru. 

Baca Juga: Bons Fabriek, Sajikan Kombucha Halal dari Dalam Gang

3. Komitmen untuk mendukung usaha warung

Dari PHK, Sujangi Kini Kembangkan Warung Berbasis TeknologiJuragan Warung Mitra Bukalapak DIY. (Dok. Istimewa)

Mitra Bukalapak juga berkolaborasi dengan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading, perusahaan terkemuka di sektor FMCG, untuk mengedukasi para Mitra Bukalapak tentang strategi upselling di Spesial Kumpul Juwara (SKJ) Klaten dan Yogyakarta. Dengan strategi ini, warung dan bisnis mikro lainnya dapat menarik minat lebih banyak pelanggan untuk bertransaksi dan meningkatkan penjualan. 

VP FMCG & Fresh Mitra Bukalapak, Caesario Parlindungan mengatakan Mitra Bukalapak terus berkomitmen untuk mendukung transformasi warung menjadi usaha yang lebih maju dan modern. Salah satunya dengan menyediakan berbagai variasi produk FMCG dan lebih dari 42 jenis produk virtual lewat aplikasi Mitra Bukalapak.

"Kapabilitas ini memungkinkan para mitra menerapkan strategi upselling dan cross selling ke pelanggan. Di kesempatan ini, kami menggandeng salah satu mitra brand FMCG kami, Ultrajaya, untuk memberikan edukasi kepada pemilik warung terkait pemahaman tentang keunggulan produk dan cara menjual dengan lebih baik, salah satunya strategi berjualan upselling. Dengan begitu, warung tidak hanya bertransformasi secara fisik, tetapi pemiliknya dapat meningkatkan kapabilitas berbisnisnya,” ujar dia.

Baca Juga: Modal Nekat, Palem Craft Raup Triliunan Rupiah Tiap Bulan

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya