Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Daruwaskita

Bantul, IDN Times - Di setiap bulan ramadan, masjid selalu mempunyai sebuah tradisi untuk menyambutnya. 

Seperti tradisi yang dilakukan Masjid Sabilurrosya'ad di Dusun Kauman, Desa Wijirejo, Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul. Setiap hari selalu menyiapkan menu takjil buka puasa dengan bubur sayur lodeh.

1. Bubur sebagai media penyebaran agama Islam

IDN Times/Daruwaskita

Takmir Masjid Sabilurrosya'ad, Nur Jauzak mengatakan menu bubur sayur lodeh adalah bubur yang terbuat dari nasi kemudian disiram kuah sayur lodeh dengan rasa sedikit pedas. Menu ini diyakini telah berlangsung turun temurun. 

Ketika ditanya kapan tradisi ini dimulai, Nur Jauzak mengaku tidak mengetahuinya namun sejak kecil menu itu telah ada.

"Asal muasal menu bubur sayur lodeh itu merupakan media dakwah penyebaran agama Islam di Dusun Kauman. Kemungkinan tradisi berbuka ini mulai ada sejak Panembahan Bodho (Raden Trenggono) yang datang Dusun Kauman menyebarkan agama islam," terang Nur. 

2. Bubur bermakna ajaran Islam dilakukan dengan cara halus

Editorial Team

Tonton lebih seru di