9,4 Juta Orang Datang Saat Natal, Setara 3 Kali Lipat Penduduk Jogja

- DIY perkirakan 9,4 juta orang masuk pada liburan Nataru 2024.
- 3.353 personel gabungan disiapkan untuk menjaga keamanan.
- Penggunaan sistem Smart Province untuk mengantisipasi kemacetan di DIY.
Sleman, IDN Times - Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memperkirakan 9,4 juta orang akan masuk ke wilayahnya pada periode liburan Nataru 2024. Sebanyak tiga ribu lebih personel gabungan disiapkan demi mengamankan masa angkutan akhir tahun ini.
1. Tiga kali lipat penduduk DIY

Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan menyebut jajarannya memprediksi sebanyak sekitar 9,4 juta orang masuk wilayah DIY. Angka ini bahkan mencapai tiga lipat dari jumlah total penduduk DIY sekitar 3,9 juta jiwa.
"Ini (9,4 juta orang) lebih besar jumlahnya, lebih tinggi daripada tahun yang lalu (periode Nataru), kemudian untuk wisatawan itu yang akan berputar di Yogyakarta sebanyak 16 juta orang," kata Suwondo di Mapolda DIY, Jumat (20/12/2024).
2. Kerahkan 3 ribu personel gabungan

Menyambut datangnya periode angkutan Nataru, sebanyak 3.353 personel gabungan terdiri dari Polri, TNI, Dinas Perhubungan, Satpol PP dan instansi lainnya, termasuk relawan telah disiapkan.
Kata Suwondo, ribuan petugas akan menyebar di wilayah-wilayah, jalur maupun objek wisata yang berpotensi jadi tujuan utama pendatang.
"Langkah-langkah yang dilakukan sesuai dengan kegiatan Nataru dan juga potensi-potensi kerawanan termasuk cuaca, maka kami membagi sistem pengamanannya melalui Polda dan Polres dengan sistem pos. Di setiap pos diberikan Daerah Operasi pengamanan sesuai dengan tingkat kebutuhannya. Baik itu di tempat wisata, tempat ibadah dan yang utamanya adalah jalur masuk yang dilintasi para wisatawan dan masyarakat Jogja yang melaksanakan aktivitas sehari-harinya," ujar Suwondo.
3. Optimalkan sistem Smart Province

Pemerintah dan kepolisian akan mengoptimalkan penggunaan sistem Smart Province, salah satunya guna mengantisipasi terjadinya kemacetan di wilayah DIY.
Dengan sistem yang mampu memantau arus lalu lintas secara digital lewat pantauan kamera pengawas atau CCTV di berbagai titik, diharapkan potensi kemacetan bisa dibaca lebih awal.
"Ketika potensi macet, maka akan terjadi rekayasa arus oleh para petugas. Ini tujuannya adalah semua kegiatan masyarakat rutin terlaksana dan juga kegiatan yang natal tahun baru berjalan dengan baik," pungkasnya.