27 April, Gunung Merapi Terpantau Kembali Muntahkan Lava Pijar

Sleman, IDN Times - Gunung Merapi masih terpantau mengeluarkan guguran pijar pada Selasa (27/4/2021). Dari pemantauan yang dilakukan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) selama periode pengamatan pukul 00.00 hingga 24.00 WIB, ada sebanyak dua kali kejadian guguran lava pijar.
1. Lava pijar meluncur sejauh 800 meter

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida menyampaikan, dari dua kali guguran yang terjadi, jarak luncur maksimum sejauh 800 meter. Untuk arah guguran, masih mengarah ke Barat Daya.
"Teramati 2 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 800 m mengarah ke Barat Daya," ungkapnya pada Rabu (28/4/2021).
2. Asap putih intensitas sedang hingga tebal juga teramati

Pada periode yang sama, Gunung Merapi juga terpantau mengeluarkan asap putih dengan intensitas sedang hingga tebal. Asap putih tersebut memiliki ketinggian 400 meter di atas puncak.
Selain itu, BPPTKG juga mengamati adanya 111 kali gempa guguran, 17 kali gempa fase banyak, 3 kali gempa vulkanik dangkal, 2 kali gempa tektonik serta 4 kali gempa hembusan.
"Laju rata-rata pemendekan EDM Babadan sebesar 0,6 cm/hari," katanya.
3. Status Merapi masih Siaga

Hanik menyampaikan, hingga saat ini status Gunung Merapi masih berada di tingkat Siaga. Untuk potensi bahaya erupsi Gunung Merapi, berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor Selatan-Barat Daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sedangkan pada sektor Tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km potensi bahaya serupa juga perlu diwaspadai.
"Erupsi eksplosif juga masih berpeluang terjadi dengan potensi bahaya berupa lontaran material vulkanik dalam radius 3 km dari puncak," katanya.