2 Ribu Lebih Warga DIY Daftar Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Yogyakarta, IDN Times - Sebanyak 2.265 warga di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tercatat telah mendaftar program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) dalam kurun waktu dua minggu berjalan. Dari jumlah yang ada, sekitar 30 persen sudah terlayani.
Menyambut pelaksanaan program PKG DIY tersebut, Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X menekankan pentingnya memandang masyarakat sebagai subjek dalam pelaksanaan program-program kesehatan. Masyarakat bukanlah objek yang harus diatur, melainkan mitra yang perlu dilibatkan secara aktif.
“Pastikan semua yang mendaftar terlayani dengan baik. Prosentase sebesar 30 persen karena baru dimulai, maka diharapkan 70 persen sisanya akan segera terlayani. Begitupun untuk pendaftar-pendaftar berikutnya. Bisa terlayani dengan baik,” kata Sri Paduka saat menerima Kepala Dinas Kesehatan DIY dan Kepala Kanwil Kemenag DIY di Gedhong Pare Anom, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Selasa (18/2/2025).
Permasalahan apapun yang ada dalam pelaksanaan program di DIY, harus menerapkan prinsip bahwa masyarakat adalah subjek, bukan objek. Sri Paduka juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara berbagai elemen masyarakat dan perangkat daerah dalam program pemeriksaan kesehatan gratis.
1.Stakeholder lain didorong berperan aktif

Sri Paduka menyarankan agar berbagai stakeholder lainnya dapat berperan aktif dalam mendukung program ini. Perlu jejaring dari banyak stakeholder dan komunikasi yang baik dan melibatkan berbagai pihak. Perlu juga melibatkan tokoh-tokoh setempat, seperti kyai, RT, RW, dan karang taruna, Jaga Warga, dan lainnya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan kesehatan.
“Kadang mereka lebih mendengarkan tokoh-tokoh masyarakat. Seperti halnya saat pandemi COVID-19, kita semua memberikan pelayanan kepada masyarakat secara bersama-sama,” ujarnya.
Terkait dengan lansia, Sri Paduka mengatakan, perlu perhatian khusus, mengingat pendaftaran PKG ini dilakukan secara online melalui aplikasi. Dalam hal ini, lansia juga tidak boleh tertinggal untuk mendapatkan fasilitas kesehatan gratis ini. Sri Paduka mengingatkan, agar masyarakat yang tidak memiliki akses gadget untuk pendaftaran pemeriksaan gratis dapat dibantu, sehingga semua lapisan masyarakat dapat menikmati layanan kesehatan yang disediakan.
“Kesadaran untuk memeriksakan kesehatan masih kurang, padahal semakin cepat diketahui kondisi kesehatan, semakin baik,” pungkasnya.
Pun, perlu komunikasi dengan pusat terkait kendala yang dihadapi. Kekurangan-kekurangan yang tidak dapat ditangani oleh daerah, harus secara aktif disampaikan ke pusat. Ia berharap agar masyarakat, terutama yang berulang tahun, dapat mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal.
2.Target pemeriksaan kesehatan gratis

Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastuti mengungkapkan, perlunya dukungan dari pimpinan daerah, khususnya Wakil Gubernur, dalam pelaksanaan PKG di DIY. Pembajun menekankan pentingnya penguatan dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) DIY untuk mencapai target yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. Target tersebut adalah 55 persen dari total penduduk DIY harus melakukan cek kesehatan pada tahun 2025.
Sejak peluncuran program ini, antusiasme masyarakat terlihat cukup baik. Hingga saat ini, tercatat sebanyak 2.652 warga telah mendaftar untuk mengikuti cek kesehatan, meskipun baru sekitar 30 persen dari mereka yang telah dilayani. Pembajun menjelaskan bahwa pelaksanaan program ini baru berjalan satu hingga dua minggu, dan diharapkan dapat terus meningkat seiring dengan edukasi yang telah diberikan kepada masyarakat.
3.Puskesmas layanan kesehatan masyarakat secara proaktif

Pembajun juga menyoroti bahwa puskesmas kini tidak hanya berfungsi sebagai tempat pengobatan bagi orang sakit, tetapi juga sebagai fasilitas untuk memeriksa kesehatan masyarakat secara proaktif. Namun, ia mengakui adanya beberapa kendala dalam pelaksanaan program, seperti masalah aplikasi yang belum maksimal dan keterbatasan sumber daya di puskesmas.
"Pelayanan kesehatan gratis ini harus tetap berjalan bersamaan dengan pelayanan lainnya. Kami berharap dukungan dari pusat untuk pengadaan bahan habis pakai agar pelayanan dapat berjalan lancar," ungkap Pembajun.
Peran masyarakat dalam program ini sangat penting, seperti apa yang disampaikan Sri Paduka. Ia mengajak masyarakat untuk aktif dalam memotivasi diri mereka sendiri untuk melakukan cek kesehatan. Kolaborasi dengan kelompok-kelompok masyarakat, seperti Karang Taruna dan Dasa Wisma, diharapkan dapat membantu dalam memfasilitasi pendaftaran dan pelaksanaan cek kesehatan, terutama bagi warga lanjut usia yang mungkin kesulitan menggunakan aplikasi. Dengan harapan agar program ini dapat berjalan dengan baik, Pembajun mengajak semua pihak untuk bersinergi demi kesehatan masyarakat DIY.