Acara Komunitas Motor di Pantai Depok, Pelaku Usaha Rugi Ratusan Juta

Penerimaan retribusi di TPR Parangtritis juga turun

Bantul, IDN Times - ‎Acara komunitas sepeda motor Honda CB di Pantai Depok, Kalurahan Parangtritis, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul pada Minggu (20/11/2022) menyebabkan kemacetan panjang di kawasan Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Induk Pantai Parangtritis. Banyak wisatawan yang kesulitan bahkan gagal masuk ke objek wisata Pantai Parangtritis atau Pantai Depok.

Alih-alih menjadi tambahan pemasukan, hal ini justru membuat pelaku usaha kuliner seafood di Pantai Depok merugi hingga ratusan juta rupiah.

1. Wisatawan batalkan kunjungan ke Pantai Depok, pesanan kuliner tak terbayar‎

Acara Komunitas Motor di Pantai Depok, Pelaku Usaha Rugi Ratusan JutaRumah makan seafood di Pantai Depok Salsabila II. (IDN Times/Daruwaskita)

Salah satu pemilik warung makan seafood di Pantai Depok, Henry, mengatakan acara yang digelar oleh komunitas sepeda motor Honda CB di kawasan Pantai Depok menyebabkan akses jalan ke Pantai Depok macet total. Akibatnya, wisatawan yang akan hendak menikmati kuliner seafood di Pantai Depok terpaksa membatalkan kunjungan.

"Lha wong jalan macet total kok, wisatawan tidak bisa masuk. Mulai dari Simpang Tiga Ngangkruk sudah macet gegara banyaknya sepeda motor dari komunitas Honda CB," ungkap dia, Senin (21/11/2022).‎

Yang lebih miris, kata dia, adalah pemilik warung seafood yang sudah menerima pesanan dari tamu dan menerima uang muka. Namun, tamunya tidak bisa masuk ke Pantai Depok sehingga pesanan dibatalkan.

"Lha menu kulinernya itu sudah matang dan siap disajikan. Namun yang pesan tidak bisa sampai ke Pantai Depok akibat macet. Ya ruginya banyak sekali. Kalau begini siapa yang mau ganti?" keluhnya. "Emang panitia acara komunitas Honda CB mau mengganti kerugian kami, kerugian wisatawan yang gagal ke Pantai Parangtritis atau Pantai Depok?"

2. Kerugian pelaku usaha bisa mencapai ratusan juta‎

Acara Komunitas Motor di Pantai Depok, Pelaku Usaha Rugi Ratusan JutaWarung seafood Pantai Depok. (IDN Times/Daruwaskita)

Henry menjelaskan, jumlah warung makan seafood di Pantai Depok sekitar 70-an warung. Ketika akhir pekan, perputaran uang bisa lebih dari Rp10 juta per warung. Ketika terjadi kemacetan akibat acara komunitas motor seperti kemarin, kerugian yang dialami pelaku usaha di Pantai Depok juga cukup besar.

"Bisa ratusan juta kalau ditotal. Itu hanya dari pelaku usaha warung makan seafood, belum pelaku usaha lainnya di Pantai Depok seperti pengepul ikan yang memasok kebutuhan warung makan seafood," terangnya.

"Tak hanya rugi ratusan juta, jalan utama menuju maupun keluar Pantai Depok saat ini juga dipenuhi dengan sampah. Terus siapa yang mau membersihkannya?" ucapnya.

Baca Juga: Kena Macet, Miss Universe Switzerland Batal ke Gumuk Pasir

3. Setiap pekan ada acara serupa, pelaku usaha di Pantai Depok bakal gulung tikar

Acara Komunitas Motor di Pantai Depok, Pelaku Usaha Rugi Ratusan JutaDardi Nugroho nelayan sekaligus pemilik rumah makan salsabila II Pantai Depok. IDN Times/Daruwaskita

Pemilik warung makan seafood lainnya, Dardi Nugroho, mengatakan acara komunitas Honda CB di Pantai Depok diakuinya memberikan rezeki dadakan bagi toko kelontong maupun warung makan di jalan menuju Pantai Depok. Namun, menurutnya hal ini tak sebanding dengan kerugian yang dialami oleh pelaku usaha di Pantai Depok.

"Ya mungkin para pemilik warung kelontong atau warung makan dapat rejeki jutaan, tapi pelaku usaha di Pantai Depok merugi ratusan juta," ujarnya.

Karena kesal, mantan anggota DPRD Bantul ini justru meminta dengan nada sarkas agar kegiatan seperti komunitas CB dapat digelar seminggu sekali di kawasan Pantai Depok, sehingga pelaku usaha sekalian gulung tikar.

"Buat aja acara yang bikin macet akses menuju Pantai Parangtritis atau Pantai Depok, biar pelaku usaha di pantai mati dan wisatawan kapok datang ke Pantai Parangtritis atau Pantai Depok," sindir Dardi.

4. Wisatawan yang bayar retribusi di TPR Parangtritis hanya 5 ribuan orang‎

Acara Komunitas Motor di Pantai Depok, Pelaku Usaha Rugi Ratusan JutaKemacetan arus lalu lintas di kawasan TPR Induk Pantai Parangtritis. (IDN Times/Daruwaskita)

Membludaknya jumlah anggota komunitas motor CB yang menggelar acara di kawasan Pantai Depok ternyata tak sebanding dengan pendapatan dari retribusi masuk objek wisata. Meski kondisi kawasan TPR Induk Pantai Parangtritis macet, jumlah wisatawan yang membayar tiket retribusi hanya sekitar lima ribu wisatawan.

"Saya dapat laporan dari TPR Induk Pantai Parangtritis, wisatawan yang bayar retribusi ini jumlahnya hanya 5.165 orang. Tak sebanding dengan jumlah wisatawan yang datang ke Pantai Parangtritis atau Pantai Depok," kata Kasi Promosi dan Destinasi Wisata, Dinas Pariwisata Bantul, Markus Purnomo Adi.

Menurutnya, kondisi ini ironis. Sebab, pada akhir pekan yang normal, penerimaan retribusi bisa mencapai belasan ribu wisatawan dan menyumbang pemasukan mencapai ratusan juta rupiah.

"Lah ini ada acara dengan jumlah pesertanya mungkin hampir 10 ribu belum termasuk wisatawan yang datang, kok hanya 5 ribuan wisatawan yang bayar retribusi," pungkasnya.‎

Baca Juga: Mahasiswa Order Fiktif, Puluhan Ojol di Bantul Rugi Rp6,8 Juta 

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya