Warga Terpaksa Lakukan Rapid Test Mandiri meski Tarif Tak Murah
Tarif rapid test di puskesmas lebih terjangkau
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Untuk menjaga jarak aman dengan orang lain, beberapa orang lebih memilih melakukan rapid test secara mandiri. Salah satunya dilakukan Suci Aisyah Erdanova. Warga Sleman berusia 30 tahun ini sempat melakukan rapid test mandiri di salah satu rumah sakit swasta di Sleman.
Suci mengaku, alasan melakukan rapid test untuk memastikan dirinya tidak terpapar COVID-19, lantaran sebelumnya dirinya sempat mengunjungi salah satu pusat perbelanjaan di Sleman yang menjadi klaster penularan COVID-19.
"Saya test tanggal 10 Mei 2020, untuk mengetahui kondisi tubuh soalnya ada imbauan yang berlanja dari Indogrosir harus ikut test rapid. Karena saya sempat indogrosir saat itu," ungkapnya kepada IDN Times pada Rabu (24/6).
Baca Juga: Seluruh Puskesmas di Sleman Mulai Layani Rapid Test Mandiri
1. Pilihan rapid test mandiri dapat memastikan untuk menjaga jarak
Meskipun dari Pemerintah Kabupaten Sleman sudah memberikan fasilitas rapid test massal untuk tracing klaster Indogrosir , tapi dirinya lebih memilih melakukan test mandiri. Langkah tersebut dia pilih lantaran saat melakukan rapid test mandiri, dirinya benar-benar bisa mengatur jarak dengan orang lain.
"Saya lebih merasa aman mandiri saja. Soalnya test masal kan menurut saya pasti akan banyak yang datang. Walau mungkin sudah mengikuti protokol jaga jarak, tapi namanya virus yang lagi marak ini kan tidak kelihatan," katanya.
Baca Juga: 38 Daerah Berstatus Zona Kuning Virus Corona Beralih ke Zona Hijau