Busyro Muqoddas: Tidak Logis Kasus Novel Hanya Karena Sentimen Pribadi
Dia meyakini ada hubungannya dengan pekerjaan Novel di KPK
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kota Yogyakarta, IDN Times - Menanggapi pengakuan kedua tersangka penyiraman air keras terhadap Novel, yang mengaku bahwa tindakan yang dilakukan atas alasan dendam pribadi, Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas mengatakan jika hal tersebut tidaklah logis.
Busyro mengatakan, bukan kali pertama Novel mengalami percobaan penganiayaan. Percobaan-percobaan tersebut berkaitan dengan peran Novel di dalam pembongkaran kasus-kasus besar selama menjadi penyidik KPK.
Baca Juga: Kasus Novel, PSH FH UII: Dalang yang Lebih Besar Harus Diungkap
1. Sempat 6-7 kali diteror
Busyro menjelaskan, bukan kali pertama Novel hampir mengalami penganiayaan. Sepanjang Busyro menjabat di KPK, tercatat sudah 6-7 kali percobaan yang dialamatkan kepada Novel sempat dilakukan. Bahkan salah satu teror tersebut salah alamat dan mengenai penyidik lain yang wajahnya mirip dengan Novel.
"Penyidik itu mengatakan bahwa ini yang ditarget bukanlah saya, tapi Novel. Bapak lihat saja saya mirip tidak dengan bagian wajah Novel (mengulangi perkataan penyidik yang kena teror), oh ya jidatnya sama. Polisi aktif saat itu yang kena sasaran, ditabrak mobil besar dan kakinya patah berat," ungkapnya usai menjadi pembicara di PP Muhammadiyah Yogyakarta, Senin (30/12)
Baca Juga: Akhir Tahun 2019, 6 Peristiwa Bidang Hukum Ini Jadi Catatan