Tolak Jadi Jalur Jip, Warga Tanam Pohon Konservasi di Bantaran Sungai
Pohon gayam dan beringin jadi indikator sumber air
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times – Berembus kabar, jalur bantaran Sungai Boyong di Pedukuhan Wonorejo, Hargobinangun, Pakem, Sleman yang berjarak 10 kilometer dari puncak Gunung Merapi akan dijadikan jalur wisata jip.
Warga menolak, karena bantaran sungai yang berhulu langsung ke lereng gunung api itu merupakan kawasan konservasi air tanah. Keberadaan air sangat dibutuhkan mayoritas warga yang hidup dari pertanian.
“Kami tidak setuju rencana (jalur wisata jip) itu. Hanya menguntungkan ekonomi sebagian orang,” kata Slamet dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Minggu (12/7/2020).
Warga bersama para pegiat pelestarian sungai pun bergerak menanam ratusan bibit pohon konservasi dan pohon buah di bantaran sungai itu pada Minggu pagi. Mengingat konservasi air tanah sangat penting dibutuhkan untuk mendukung pertanian.
“Hargailah petani dan pertanian,” kata Slamet.
Baca Juga: Kampung Mrican Sulap Selokan Jadi Kolam Budidaya Ikan
1. Pemerintah Sleman mendukung dengan menyediakan bibit pohon
Gerakan menanam di kawasan konservasi air itu mendapat dukungan dari Pemerintah Kabupaten Sleman. Kepala Bidang Pengendalian Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Sleman Purwoko Sismoyo hadir menyerahkan sejumlah bibit pohon. Aparat desa dan dusun pun turut hadir. Mereka mendukung upaya menjaga lingkungan dengan menanam dan merawat pepohonan.
“Itu suatu keharusan. Kami dukung gerakan masyarakat untuk terus melindungi lingkungannya,” kata Kepala Dusun Wonorejo, Monica Esti.
Baca Juga: Merapi Alami Deformasi, Pemerintah Persiapkan Langkah Antisipasi