TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pertamina Dorong Subsidi Tepat Sasaran dan BBM Ramah Lingkungan

Pengendalian sasaran subsidi adalah hal yang sangat penting

Salah satu SPBU di Yogyakarta. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Yogyakarta, IDN Times - Upaya untuk memastikan agar Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi tepat sasaran terus dilakukan. Salah satu yang dilakukan PT Pertamina Patra Niaga yaitu dengan mendorong pengguna kendaraan roda empat atau lebih untuk mendaftar pada web MyPertamina subsiditepat.mypertamina.id.

Upaya agar BBM subsidi tepat sasaran tersebut telah dilakukan sejak 1 Juli 2022. Dengan begitu, beban anggaran yang ada diharapkan dapat dikurangi.

Baca Juga: Konsumsi BBM Subsidi Turun, Konsumen Beralih ke Non Subsidi?

Pentingnya subsidi yang tepat sasaran menurut pakar

Tangkap layar Web MyPertamina. (subsiditepat.mypertamina.id)

Peneliti Senior Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) Universitas Gadjah Mada (UGM), Arif Wismadi, mengungkapkan pengendalian ketepatan sasaran subsidi memang suatu hal yang penting, khususnya dalam kondisi fiskal yang serbaterbatas. Ia menilai, dalam program subsidi, kendali ketepatan sasaran adalah untuk menghindari kesalahan inklusi dan kesalahan eksklusi.

“Kesalahan inklusi, di mana orang yang justru menggunakannya akan menghabiskan kuota yang disediakan. Sedangkan kesalahan eksklusi, akan menempatkan orang orang yang benar benar membutuhkan menjadi tidak terbantu,” ujar Arif, Kamis (10/11/2022).

Arif menyebut peralihan energi selalu mendapat tantangan pada adaptasi. Tidak hanya pada individu, tapi juga lembaga dan sistem atau sektor yang terkait. Agar tepat sasaran, maka adaptasi harus dimulai dari tingkat sistem, organisasi atau lembaga, baru pada individu. Bukan sebaliknya.

“Idealnya, jika subsidi diperlukan, maka dihindari subsidi pada komoditi. Subsidi komoditi mestinya dialihkan menjadi subsidi sistem. Misalnya subsidi BBM dialihkan ke subsidi sistem mobilitas,” ujarnya. 

Mendorong penggunaan BBM yang lebih ramah lingkungan

Salah satu SPBU di Yogyakarta. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Selain itu, PT Pertamina juga mendorong agar masyarakat menggunakan BBM yang lebih ramah lingkungan dengan Research Octane Number (RON) yang lebih tinggi untuk BBM jenis gasoline atau bensin. Semakin tinggi RON-nya, maka kualitas BBM akan semakin baik.

Pertamina sendiri memiliki beberapa jenis bensin. Pertama RON yang paling kecil adalah Pertalite dengan RON 90, kemudian Pertamax dengan RON 92, lalu Pertamax Turbo dengan RON paling tinggi yaitu 98.

Sementara untuk BBM jenis gasoil atau solar, kualitasnya dapat dilihat dari Cetane Number (CN). Semakin tinggi angka CN, semakin baik kualitas dari bahan bakar tersebut. Selain itu dapat dilihat juga dari sulfur, semakin rendah semakin baik kualitasnya.

Terdapat tiga jenis solar yang diproduksi Pertamina. Pertama, Biosolar yang mempunyai CN paling rendah yaitu 48, dengan tingkat sulfur sampai dengan 3.000–3.500 rpm. Lalu, Dexlite dengan CN 51 dan tingkat sulfur 1.000–1.500 rpm. Selanjutnya, yang paling baik adalah Pertamina Dex dengan CN 53 dan tingkat sulfur hanya 300 rpm.

“BBM ramah lingkungan penting tidak hanya untuk diri sendiri, lingkungan sekitar, namun juga lingkungan global. Dampak luas penggunaan BBM yang terlalu eksesif, akan mempengaruhi kualitas lingkungan lintas negara,” ucap Arif.

Baca Juga: Sriekandi Patra Tularkan Semangat Berdaya kepada Difabel lewat Batik

Berita Terkini Lainnya