Pengamat UGM Pertanyakan Kualitas Demokrasi di Indonesia
Banyak negara yang pelaksanaan demokrasinya alami kemunduran
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Dosen Departemen Politik dan Pemerintahan (DPP) Universitas Gadjah Mada (UGM), Wawan Mas'udi, menyebut Indonesia menjadi negara terakhir yang masih bertahan sebagai negara demokratis di Asia Tenggara. Meski begitu, kualitas demokrasi Indonesia juga menjadi pertanyaan.
Wawan mengatakan secara global saat ini banyak negara tengah mengalami kontraksi yang berat. Banyak negara yang dulu menjadi role model demokrasi, saat ini sedang terengah-engah.
"Sementara banyak negara beberapa tahun dianggap sudah mulai konsolidasi masa transisi sedang mengalami decline yang luar biasa besar," kata Wawan, saat membuka forum diskusi yang digelar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM bertajuk Mengembalikan Kembali Politik Programatik di Pemilu 2024, Senin (10/10/2022).
Baca Juga: NasDem Usung Anies di Pilpres 2024, Pengamat: KIB Bisa Goyah
1. Banyak negara yang dipertanyakan kualitas demokrasinya
Beberapa negara di Asia Tenggara dahulu dikategorikan sebagai negara demokratis. Namun, saat ini beberapa negara tersebut sedang dipertanyakan kualitas demokrasinya. "Yang terakhir tentu apa yang terjadi di Filipina, banyak orang mengatakan demokrasi mengalami kemunduran dengan kembalinya keluarga diktaktor yang ada di sana," kata Wawan.
Dekan Fisipol UGM itu menyebut bahkan Myanmar dan Burma, demokrasi sudah runtuh. Kemudian di Thailand sejak junta militer beberapa tahun lalu kekuatan kekuatan demokratis partai politik belum sanggup bertahan.
Baca Juga: Cak Imin Akui Konflik Sisa Pilpres 2019 Masih Nyata