Gunungan Wayang Kulit dari Sultan untuk Paus Fransiskus
Gunungan sebagai simbol perdamaian dan harmoni
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Raja Keraton Yogyakarta yang juga Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, memberikan Gunungan Wayang Kulit kepada Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik, Paus Fransiskus. Gunungan ini sebagai simbol harmoni dan perdamaian.
Gunungan Wayang Kulit sendiri disampaikan melalui Persatuan Wartawan Katolik Indonesia (PWKI) pada November 2022 lalu, ke Tahta Suci Vatikan menemui pemimpin Gereja Katolik sedunia. Misi mempromosikan perdamaian dunia, kebersamaan seluruh umat manusia juga dibawa.
Baca Juga: Sri Sultan Berencana Beri Bansos Bagi Lansia Miskin di Jogja
1. Simbol harmonisasi dan perdamaian
Sri Sultan menjelaskan gunungan dipilih untuk diberikan kepada Paus, bukan tokoh wayang. Sebab gunungan merupakan simbol harmonisasi alam semesta. Menurut Sultan , ini cocok dengan semangat Paus yang getol memperjuangkan perdamaian dan di sisi lain cinta lingkungan.
“Bagi saya gunungan itu lebih cocok karena prinsipnya manusia harus menjaga perdamaian dan hamonisasi kehidupan alam,” jelas Sultan, di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (31/1/2023).
Simbol Gunungan Wayang Kulit juga memiliki makna filosofi, bentuknya yang mengerucut ke atas melambangkan kehidupan manusia. Gunungan Wayang Kulit dimaknai sebagai simbol kedekatan antara manusia dengan Sang Pencipta, semakin tinggi ilmu dan semakin tua usia manusia, manusia harus semakin dekat dengan Sang Pencipta yaitu, manunggaling (bersatunya) jiwa, rasa, cipta, karsa, dan karya dalam kehidupan.
Baca Juga: Asyik di Beringharjo, Iriana Setop Belanja saat Dengar Indonesia Raya