TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apresiasi Pemerintah Pulangkan WNI dari Sudan, Gus Hilmy: Masih Ada PR

PR mulai dari pendidikan hingga pekerjaan harus diperhatikan

Anggota DPD RI, Hilmy Muhammad. (Dok.Istimewa)

Yogyakarta, IDN Times - Kabar baik dari proses evakuasi warga negara Indonesia (WNI) di Sudan mendapatkan apresiasi dari Senator RI asal Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Hilmy Muhammad. Menurutnya, dalam waktu yang sangat singkat, Pemerintah Indonesia bersama Tim Evakuasi, dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah berhasil memulangkan WNI yang tengah berada dalam situasi peperangan di Sudan.

“Alhamdulillah, saudara-saudara kita yang berada di Sudan sudah tiba di Jakarta. Kita patut bersyukur atas kabar baik ini. Seluruh tim yang telah bekerja keras, seperti Kemenlu dan TNI, patut kita beri apresiasi yang tinggi. Waktunya sangat singkat tetapi mampu mengangkut dan menjamin keselamatan WNI yang jumlahnya hampir seribu."

"Ini menunjukkan profesionalisme pemerintah kita dalam merencanakan, mengelola, dan memiliki kemampuan diplomasi yang baik, serta eksekusi lapangan yang baik oleh TNI. Namun demikian, Pemerintah masih punya PR,” kata pria yang akrab disapa Gus Hilmy tersebut melalui keterangan tertulis pada Senin (1/5/2023).

1. Pemerintah masih memiliki pekerjaan rumah

Sejumlah petugas melakukan pemeriksaan kesehatan WNI dari Sudan setibanya di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, Jumat (28/4/2023). (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha)

Gus Hilmy menegaskan bahwa pemerintah masih memiliki kewajiban selanjutnya. Di antaranya adalah tuntutan untuk berperan aktif dalam mewujudkan perdamaian di Sudan.

“PR Pemerintah selanjutnya adalah aktif dalam mewujudkan perdamaian. Ini amanat konstitusi kita untuk menjaga perdamaian dunia. Kita tidak boleh abai, terlebih kita memiliki hubungan yang baik dengan Sudan,” kata anggota Komite I Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI tersebut.

Baca Juga: Menlu Retno: Total 949 WNI Sudah Dievakuasi dari Sudan  

2. Perhatikan pendidikan

385 WNI yang dievakuasi dari Sudan imbas perang saudara di negara tersebut tiba di Asrama Pondok Gede, Jakarta Timur. (IDN Times/Amir Faisol)

Selain itu, menurut pria yang juga alumni Khartoum International Institute for Arabic Language Sudan tersebut, PR selanjutnya adalah Pemerintah harus ikut memikirkan bagaimana mengevakuasi kelanjutan pendidikan mereka. Selain itu, usaha dan pekerjaan mereka, termasuk kepada anggota keluarga mereka.

“Bagaimana mereka yang sudah hampir selesai S1 atau S2-nya diberi kesempatan melanjutkan pendidikannya di sekolah atau perguruan tinggi di Indonesia. Pemerintah, dalam hal ini Kemenlu dan Kemendikbud perlu mengkoordinasikan keberadaan dan keberlanjutan studi serta memudahkan program akselerasi agar dapat terserap di sekolah-sekolah maupun perguruan tinggi-perguruan tinggi,” kata anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat tersebut.

Baca Juga: Sultan HB X: OPD Jangan Asal Habiskan Anggaran

Berita Terkini Lainnya