TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Laguna Pengklik Mati Suri, Ini Solusi Dinas Pariwisata

Pengunjung Laguna Pengklik tergantung pasang surutnya air

Laguna Pengklik Pantai Samas. IDN Times/Daruwaskita

Bantul, IDN Times - Kondisi obyek wisata Laguna Pengklik kian sepi, padahal obyek wisata lain di Pantai Selatan Kabupaten Bantul semakin ramai. Penurunan jumlah pengunjung ini menjadi perhatian serius Dinas Pariwisata Pemkab Bantul.

Kepala Dinas Pariwitawa, Kwintarto Heru Prabowo mengakui Laguna Pengklik memang mengalami penurunan jumlah wisatawan karena lokasi tersebut sangat tergantung dari pasang surut air laut.

"Ya, ketika air pasang maka wisatawan dapat menikmati obyek wisata dengan naik kapal dari Laguna Pengklik hingga muara sungai Opak namun ketika sedang surut maka kapal akan kandas sehingga tidak bisa melayani wisatawan," katanya kepada IDN Times, Jumat (4/10).

Baca Juga: Sepi Pengunjung, Wisata Laguna Pengklik Pantai Samas Kian Terpuruk‎

1. Dinas Pariwisata masih fokus dengan revitalisasi Pantai Samas

IDN Times/Daruwaskita

Dinas Pariwisata sendiri saat ini sedang konsentrasi melakukan revitalisasi Pantai Samas agar kembali kejayaannya pada tahun 1980-an dengan penambahan berbagai fasilitas seperti, taman, tempat parkir, dan akses jalan tembus dari Pantai Samas ke sisi barat Pantai Samas.

"Revitalisasi itu saat ini sedangkan dikerjakan dan diharapkan selesai pada tahun 2019 ini, dan wajah Pantai Samas berubah dan menjadi menarik bagi wisatawan," ungkapnya.

2. Dinas Pariwisata akan garap obyek wisata Laguna Pengklik usai revitalisasi Pantai Samas selesai‎

IDN Times/Daruwaskita

Setelah proyek revitalisasi selesai, maka Dinas Pariwisata akan berkoordinasi dengan pemerintah Desa Srigading untuk mencari solusi agar destinasi Laguna Pengklik kembali ramai seperti sebelumnya.

"Dulu itu bangunan yang ada di Laguna Pengklik yang digunakan untuk rumah makan milik Bumdes Srigading mau dihibahkan ke Dinas Pariwisata dari Dinas Kelautan dan Perikanan, namun karena tidak dihibahkan secara total maka Dinas Pariwisata enggan menerima dan mengelolanya untuk obyek wisata," tuturnya.

"Lha akhirnya bangunan itu digunakan untuk Bumdes rumah makan oleh Desa Srigading namun kondisi ya tahu sendiri sekarang kan?" katanya lagi.

Baca Juga: Pantai Samas Direvitalisasi, Warga Kaget dengan Wacana Relokasi

Berita Terkini Lainnya