Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Harga Minyak Goreng Naik, Bupati Sleman: Jangan Ada yang Menimbun

Ilustrasi minyak goreng di supermarket (IDN Times/Sunariyah)

Sleman, IDN Times - Harga minyak goreng di Kabupaten Sleman mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Dari harga eceran tertinggi HET normal sebesar Rp13 ribu, kini di pasaran harganya sudah merangkak ke angka Rp18.750.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mewanti-wanti jangan pernah ada oknum yang melakukan penimbunan.

1. Masyarakat diminta tidak panik

ilustrasi minyak goreng. (IDN Times/Sunariyah)

Bupati pun meminta agar masyarakat tidak panik atas kenaikan harga minyak goreng. Pasalnya, kenaikan harga tersebut tidak hanya terjadi di Kabupaten Sleman, namun secara global.

"Kenaikan ini merata bahkan global tidak hanya nasional. Dan ada beberapa faktor yang mempengaruhi, salah satunya harga CPO itu sendiri," ungkapnya pada Kamis (25/11/2021).

2. Pemkab Sleman mulai lakukan operasi pasar

ilustrasi minyak goreng. (IDN Times/Alfi Ramadana)

Menurut Kustini, saat ini Pemkab Sleman melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman tengah berfokus pada pemantauan harga harian. Hal itu bertujuan agar kenaikan harga minyak goreng tidak menyebabkan dampak yang luas.

"Kemarin sudah difasilitasi dari Disperindag DIY dan Bulog dengan ada operasi pasar di prambanan sebanyak 500 paket. Harga per paket Rp25 ribu berisi 1 liter minyak goreng dan 1 kg gula pasir. Selain itu kita juga pantau agar pasokan serta distribusi cukup dan aman," terangnya.

3. Stok di Sleman dipastikan aman

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo. IDN Times/Siti Umaiyah

Terkait dengan aturan tidak diperbolehkannya penjualan minyak goreng curah pada 2022 mendatang, Bupati menjelaskan jika hal tersebut bertujuan untuk keamanan pangan. Kustini pun kembali mewanti-wanti agar masyarakat tidak panik dengan fenomena tersebut. Pemkab Sleman memastikan stok kebutuhan bahan pokok di Sleman masih aman.

"Yang penting masyarakat belanja yang bijak. Jangan ada panic buying apalagi sampai ada aksi penimbunan. Tahun depan semua minyak goreng itu harus dalam kemasan. Tujuannya untuk menjamin keamanan pangan. Di Sleman sendiri ada satu perusahaan produsen minyak goreng dan rencananya kita juga akan koordinasi. Tapi kita masih menunggu spek standar kemasan dari Kemendag," paparnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siti Umaiyah
Paulus Risang
Siti Umaiyah
EditorSiti Umaiyah
Follow Us