Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Alasan Sikap Terlalu Jaim ketika PDKT Bisa Jadi Bumerang

ilustrasi wanita dan pria bercakap-cakap (pexels.com/Samsom Katt)

Ketika punya gebetan, kita pasti ingin mengenalnya lebih dalam. Fase pendekatan memang nano-nano. Di satu sisi, kamu ingin menunjukkan sisi terbaik padanya, tapi di sisi lain, kamu juga tetap ingin tampil apa adanya. Sayangnya, banyak orang yang jatuh di area ini karena terlalu fokus dengan poin pertama: ingin menampilkan sisi terbaik hingga jadi terlalu jaim alias jaga image.

Alhasil, kamu memilih untuk main aman, yakni bersikap lebih kaku dan diam. Padahal, sikap terlalu jaim bisa menjadi bumerang bagi diri sendiri, terlebih ketika fase pendekatan dengan doi. Berikut penjelasannya.

1.Kamu tidak bisa tampil apa adanya

ilustrasi pasangan (pexels.com/cottonbro studio)

Rugi untuk dirimu, karena terlalu jaga image sampai tidak bisa bersikap terus-terang dan apa adanya di depan doi. Memang ketika pendekatan, kita ingin menampilkan versi diri terbaik pada gebetan.

Namun, versi diri terbaik tidak berarti pura-pura. Jangan malu untuk mengekspresikan dirimu, percaya dengan pesonamu. Lagi pula, untuk apa disukai bila bukan karena diri sendiri?

2.Hubungan kalian jadi berlandaskan kepura-puraan

ilustrasi wanita dan pria (pexels.com/Nicole Michalou)

Kalau pun sikap jaga image-mu berhasil memikat doi, hubungan yang kalian jalani berlandaskan kepura-puraan. Sulit bagimu untuk jujur tentang hal-hal kecil, baik yang positif maupun tidak.

Sadarilah bahwa hubungan tidak hanya soal senang-senang. Dalam jangka panjang, hubungan ini malah menjadi beban alih-alih support system sebab sikapmu yang terlalu tertutup.

3.Doi mengira kamu tidak percaya padanya

ilustrasi wanita dan pria bercakap-cakap (pexels.com/Keira Burton)

Sikap terlalu tertutup bikin gebetan pun bertanya-tanya, apa kamu tidak percaya padanya? Apa yang membuatmu begitu sulit untuk membuka diri, padahal kalian sudah sama-sama sepakat untuk mengenal satu sama lain lebih intim. Ini yang bikin doi overthinking, timbul asumsi-asumsi tidak menyenangkan lain yang malah menjadi bumerang untuk hubungan kalian.

4.Akan sulit terbuka tentang hal-hal deep pada gebetan

ilustrasi wanita dan pria bercakap-cakap (pexels.com/Katerina Holmes)

Bagaimana dia bisa mengenalmu luar dalam kalau kamu terus menutup diri? Bila terus dibiarkan, kelak bisa menjadi batu sandungan dalam hubungan. Ketika ada masalah, kamu akan cenderung memendam dan menyimpan sendirian, alih-alih saling terbuka.

5.Topik konversasi akan lebih cepat mati

ilustrasi wanita (pexels.com/cottonbro studio)

Sadar gak sadar, terlalu jaim bikin kamu jadi mati gaya. Waktu terlewat dan kalian masih diam-diam saja, tidak ada percakapan yang seru dan menarik. Memang perasaan tidak dapat dipaksa, tapi hubungan harus diusahakan secara sengaja. Itu termasuk, mau secara aktif terlibat dalam konversasi, menggali topik-topik yang lebih dalam, dan mau untuk mengenal dan terbuka pada doi.

Fase pendekatan memang menyenangkan, tapi juga krusial karena akan menjadi penentu dari kelanjutan hubungan kalian. Ingatlah, bagaimana kamu bersikap memancarkan jati dirimu. Tidak perlu berpura-pura untuk orang lain, atau mengubah prinsip dan pendirianmu demi mendapat hati doi.

Percayalah, kalau dia memang orang yang tepat, dia akan terpikat dengan pesonamu apa adanya. Bukankah hubungan yang demikian jauh lebih berharga?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Caroline Graciela Harmanto
EditorCaroline Graciela Harmanto
Follow Us