Tak Terkalahkan, 7 Hal Sepele Ini Jadi Masalah bagi Saitama

- Saitama merasa frustrasi karena kekuatannya membuatnya tak pernah merasakan pertarungan yang benar-benar seru
- Saitama menyukai diskon dan kesulitan ketika tidak mendapatkannya, menunjukkan bahwa pahlawan terkuat pun memiliki tantangan hidup sehari-hari
- Genos, King, dan Fubuki menjadi tantangan bagi Saitama karena mereka mengganggu keinginannya untuk hidup sederhana tanpa interaksi sosial
Saitama dalam One-Punch Man dikenal sebagai hero yang bisa mengalahkan musuh dengan satu pukulan. Kekuatan luar biasanya membuatnya hampir tak terkalahkan, menjadikannya sosok yang tidak pernah benar-benar merasakan ancaman dari lawan-lawannya. Namun, di balik kekuatannya yang luar biasa, ada berbagai hal sepele dalam kehidupan sehari-hari yang justru membuatnya frustrasi.
Beberapa tantangan ini mungkin terdengar konyol, tetapi bagi Saitama, justru inilah yang membuat hidupnya kurang memuaskan. Berikut adalah tujuh hal yang pernah menyulitkan Saitama, baik di medan pertarungan maupun dalam kehidupan pribadinya!
1. Saitama yang terlalu kuat

Masalah terbesar Saitama bukanlah musuh yang tangguh, tetapi justru dirinya sendiri yang terlalu kuat. Tidak peduli seberapa menakutkan atau kuatnya lawan, ia selalu bisa mengalahkan mereka dalam satu pukulan. Hal ini membuatnya frustrasi karena tidak bisa merasakan pertarungan yang benar-benar seru, menghilangkan sensasi kemenangan yang seharusnya ia nikmati.
2. Kehabisan diskon supermarket

Saitama sangat menyukai diskon dan sering terlihat bersemangat untuk mendapatkan harga murah di supermarket. Ketika ia terlambat dan kehabisan diskon, ini bisa dianggap sebagai "musuh" yang membuatnya kesal, menunjukkan bahwa bahkan pahlawan terkuat pun memiliki tantangan hidup sehari-hari yang tidak ada hubungannya dengan pertempuran.
3. Genos yang terlalu serius

Sebagai murid yang sangat menghormatinya, Genos sering kali meminta pelajaran bertarung atau terlalu serius dalam memandang kekuatan Saitama. Ini bisa menjadi tantangan tersendiri bagi Saitama yang lebih santai dalam menjalani hidupnya, terutama ketika ia tidak ingin terlalu banyak berpikir soal heroisme dan lebih suka menjalani hari dengan santai.
4. Melawan King (di Video Game)

Meskipun King bukanlah petarung terkuat, ia merupakan lawan yang tak terkalahkan bagi Saitama dalam video game. Dalam beberapa scene, Saitama dibuat frustrasi karena terus-menerus kalah dari King saat bermain game pertarungan. Ironisnya, ini adalah satu-satunya “pertarungan” di mana Saitama tidak bisa menang dengan mudah.
5. Para hero yang menumpang di rumah saitama

Meskipun Saitama lebih suka hidup sederhana dan sendiri, beberapa hero seperti Genos, King, dan terkadang Fubuki sering menghabiskan waktu di rumahnya. Genos bahkan menjadikan rumah Saitama sebagai markasnya, sementara King datang untuk bermain game. Kehadiran mereka bisa menjadi gangguan bagi Saitama yang hanya ingin hidup santai tanpa terlalu banyak interaksi sosial.
6. Kebosanan dan kekosongan hidup

Musuh terbesar Saitama sebenarnya bukan monster atau villain kuat, tetapi kebosanannya sendiri. Karena terlalu kuat, dia tidak bisa menemukan lawan yang sepadan, membuatnya merasa hidupnya kurang bermakna. Bahkan setelah menyelamatkan dunia berkali-kali, ia masih merasakan kehampaan yang mendalam, seolah-olah tidak ada tantangan yang benar-benar bisa memberinya kepuasan.
7. Suit Batu gunting kertas melawan bang

Saitama mungkin bisa mengalahkan semua musuhnya dengan mudah, tetapi beberapa hal di atas tetap menjadi tantangan yang membuat hidupnya tidak sesempurna yang dibayangkan orang lain. Kekuatan luar biasa tidak selalu membawa kebahagiaan—terkadang, justru hal-hal kecil yang membuat hidup lebih bermakna. Bagaimana menurutmu? Dari semua tantangan ini, mana yang paling menarik bagi Saitama?
Meskipun Saitama memiliki kekuatan tak tertandingi, hidupnya tetap dipenuhi dengan tantangan yang tak terduga. Dari urusan diskon di supermarket hingga rasa bosan karena lawan yang terlalu lemah, semua ini menunjukkan bahwa bahkan pahlawan terkuat pun tidak bisa lepas dari masalah sehari-hari. Pada akhirnya, kekuatan fisik bukanlah segalanya—justru hal-hal kecil dan keseharianlah yang membuat hidup lebih berwarna. Jadi, meskipun tak terkalahkan dalam pertempuran, Saitama tetap harus menghadapi satu lawan yang sulit dikalahkan: kebosanan dan kehampaan hidupnya sendiri.