5 Alasan Lego Banyak Diminati Orang Dewasa, Mainan Jadi Hobi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lego merupakan permainan bongkar pasang yang populer sejak dulu. Dengan konsep sederhana yang mereka miliki, Lego melatih kreativitas serta imajinasi anak. Merakit Lego bisa dengan mengikuti instruksi buku atau merakitnya dengan bebas. Lego juga mengeluarkan produk dengan tema tertentu sehingga hanya perlu merakit sesuai instruksi yang diberikan.
Namun akhir-akhir ini, Lego banyak mendapat sorotan karena mereka sudah merambah pasar kalangan orang-orang dewasa. Bahkan orang dewasa rela merogoh kocek cukup dalam untuk melengkapi koleksi Lego mereka. Inilah beberapa alasan mengapa orang dewasa gemar untuk merakit Lego.
1. Mampu meredakan stres
Sebagai orang dewasa yang berkutat dengan pekerjaan, kita tak bisa terlepas dari stres. Untuk melepas beban tersebut kita butuh melakukan suatu kegiatan yang tak memerlukan banyak pikiran, seperti hobi. Merakit Lego kini telah menjadi hobi layaknya memasak, merajut maupun berkebun.
Merakit Lego tidak memerlukan kemampuan khusus, karena kita telah disediakan instruksi untuk merakitnya. Merakit Lego juga tak memerlukan pemikiran serta perencanaan jangka panjang. Sehingga cocok untuk melepas stres dan penat serta mengesampingkan pikiran-pikiran kita terhadap pekerjaan.
Selain itu, merakit Lego juga dapat meningkatkan kadar dopamine dalam otak kita. Ketika Lego sudah tersusun dan terbentuk seperti apa yang kita inginkan, otak kita akan merasakan senang serta bangga dengan hasilnya. Wah, menarik ya?
2. Desain dan tema yang cocok untuk koleksi
Dulu Lego memang terkenal sebagai mainan anak, namun kini juga diminati oleh orang dewasa sebagai koleksi. Perusahaan Lego kemudian memanfaatkan hal ini dengan menggaet para pecinta film, kartun maupun video game. Lego bekerja sama dengan lisensi terkenal dengan komunitas penggemar yang luas seperti Harry Potter, Star Wars, hingga Batman untuk dijadikan sebagai tema produk mereka.
Selain film, Lego juga mengusung tema bangunan-bangunan terkenal seperti patung Liberty atau menara Eiffel. Bahkan Lego menghadirkan tantangan dengan menciptakan tingkat kesulitan perakitan Lego dari yang mudah hingga yang paling rumit.
3. Media untuk nostalgia
Bagi anak-anak tahun 90-an, bermain lego menjadi memori tentang kegiatan yang sangat menyenangkan. Masalah kita hanyalah dimarahi mama karena lupa membersihkan Lego yang berserakan. Ketika dewasa, bermain Lego menjadi salah satu media yang mampu membangkitkan memori-memori tersebut.
Ada pula bagi sebagian orang, Lego merupakan mainan yang cukup mahal sehingga mereka tidak bisa membeli dan memainkannya saat masih kecil. Kemudian ketika beranjak dewasa dan sudah berpenghasilan secara mandiri, mereka membeli Lego untuk mewujudkan impian mereka sejak kecil, dan menjadikan Lego sebagai koleksi pribadi.
Baca Juga: Unik, Kerajinan Action Figure Anime dari Sandal Jepit Bekas
4. Hilangnya stigma 'Lego untuk anak kecil'
Sebelum sepopuler saat ini, Lego memang sudah dimainkan oleh orang dewasa. Namun, beberapa orang menyembunyikan hobi mereka karena takut diolok dan dianggap sebagai orang yang aneh. Hingga akhirnya Lego meluncurkan produk khusus orang dewasa, dan menghadirkan produk dengan aneka bentuk yang bisa dikoleksi.
Saat ini, Lego menjadi permainan yang umum dengan jangkauan rentang usia yang luas, dari anak-anak hingga lanjut usia bisa bermain Lego. Orang dewasa pun bisa ikut bermain bersama anak-anak untuk menyusun lego dan menciptakan waktu bermain menjadi lebih menyenangkan.
5. Sensasi perasaan menjadi seorang seniman
Untuk menjadi seniman, banyak kemampuan naturalis yang tak dimiliki semua orang. Banyak pula orang yang ingin menjadi seniman namun tidak percaya diri dengan kemampuan mereka. Kemudian hadirlah Lego yang mampu memberikan sensasi perasaan yang hampir mirip dengan seniman. Dengan merakit Lego kita bisa mengonsep, menyusun, membentuk serta menghasilkan karya.
Merakit Lego memang kegiatan mengisi waktu luang yang menyenangkan dan sederhana. Dengan Merakit Lego kita juga bisa mengurangi screen time berlebihan. Seru, ya? apakah kamu juga memiliki hobi merakit Lego untuk mengisi waktu luang?
Baca Juga: 6 Bentuk Sabotase Diri Menurut Buku The Mountain is You, Gak Disadari
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.