Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Pengetahuan Wajib untuk Pendaki Pemula, Capek hingga Hipotermia

ilustrasi mendaki gunung(pexels.com/andreitanase)

Mendaki gunung adalah aktivitas yang menyenangkan sekaligus menantang. Banyak orang memulai pendakian untuk mencari ketenangan, menikmati alam, atau menguji kemampuan fisik. Namun, bagi pendaki pemula, tantangan yang dihadapi bisa lebih berat jika tidak dibekali dengan pengetahuan dan persiapan yang memadai.

Salah satu risiko terbesar yang sering dihadapi adalah cuaca ekstrem yang bisa mengakibatkan kelelahan hingga kedinginan atau hipotermia. Agar pendakianmu aman dan menyenangkan, berikut lima pengetahuan wajib yang harus dipahami oleh pendaki pemula.

 

1. Hipotermia yang berbahaya

ilustrasi pendaki gunung(pexels.com/lorenzocastellino)

Hipotermia adalah kondisi suhu tubuh turun drastis akibat paparan suhu dingin yang berkepanjangan. Bagi pendaki, terutama di gunung yang memiliki suhu ekstrem, hipotermia adalah salah satu ancaman terbesar. Gejala hipotermia bisa dimulai dari menggigil, kulit pucat, bicara yang mulai tidak jelas, hingga kebingungan mental.

Untuk mencegah hipotermia, pastikan kamu mengenakan pakaian yang tepat. Pakaian berlapis yang terbuat dari bahan tahan air dan hangat sangat disarankan. Jangan lupa membawa jaket tebal, penutup kepala, sarung tangan, dan kaus kaki ekstra. Selain itu penting untuk selalu bergerak agar tubuh tetap hangat dan tidak terlalu lama berdiam diri dalam kondisi cuaca dingin.

 

2. Stamina dan kebugaran fisik

ilustrasi pendaki gunung(pexels.com/egiazwulfikri)

Pendakian gunung bukan sekadar jalan santai, di medan yang menanjak dan terkadang terjal, stamina serta kebugaran fisik sangat diperlukan. Pendaki yang kurang berpengalaman sering meremehkan pentingnya persiapan fisik sebelum mendaki, dan hal ini bisa menyebabkan kelelahan yang berlebihan di tengah perjalanan.

Untuk menghindari kelelahan, lakukan persiapan fisik beberapa minggu sebelum pendakian. Latihan kardio seperti lari, bersepeda, atau hiking ringan bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu, penting untuk mengetahui batas kemampuan fisikmu dan tidak memaksakan diri.

3. Perencanaan rute dan ketinggian

ilustrasi pendaki gunung(pexels.com/ninauhlikova)

Mengetahui rute pendakian dengan baik adalah kunci untuk menghindari masalah di gunung. Setiap gunung memiliki jalur dengan tingkat kesulitan yang berbed. Sebagai pendaki pemula, sebaiknya pilih jalur yang tidak terlalu sulit dan sesuai dengan kemampuanmu. Pelajari peta jalur pendakian sebelum berangkat, perhatikan titik-titik penting seperti sumber air, tempat peristirahatan, dan area yang berpotensi berbahaya.

Selain itu, pahami dampak ketinggian terhadap tubuhmu. Pada ketinggian tertentu, tubuh akan mengalami penurunan oksigen, yang bisa menyebabkan altitude sickness atau penyakit ketinggian. Gejalanya termasuk sakit kepala, pusing, mual, hingga kesulitan bernapas. Jika mengalami gejala ini, segera berhenti dan istirahat untuk menghindari kondisi yang lebih serius.

4. Atur makanan dan air

ilustrasi minum air putih (pexels.com/pixabay)

Mendaki gunung memerlukan energi yang besar, dan tubuh memerlukan asupan makanan serta cairan yang cukup untuk tetap bugar. Pendaki pemula sering meremehkan pentingnya manajemen makanan dan air yang akhirnya membuat kelelahan karena kurang gizi atau dehidrasi.

Pastikan membawa makanan yang kaya energi seperti cokelat, kacang-kacangan, roti, atau makanan ringan lainnya yang mudah dibawa dan tidak mudah rusak. Minum air secara teratur juga sangat penting, tetapi jangan terlalu banyak dalam satu waktu. Sebaiknya bawa botol air yang mudah diakses, dan isi ulang di sumber air bersih sepanjang jalur pendakian jika memungkinkan.

5. Etika mendaki dan keselamatan lingkungan

ilustrasi pendaki gunung(pexels.com/ozielgomez)

Selain kesiapan fisik, mental, dan logistik, seorang pendaki juga harus memahami etika pendakian dan menjaga kelestarian lingkungan. Salah satu prinsip penting dalam mendaki adalah leave no trace, yang berarti jangan meninggalkan sampah atau merusak lingkungan. Bawa kantong plastik untuk membawa kembali sampahmu, dan hindari mengambil tanaman atau merusak fasilitas umum di gunung.

Selalu prioritaskan keselamatan diri dan kelompok. Jangan mendaki sendirian jika belum berpengalaman, dan pastikan selalu berkomunikasi dengan teman seperjalananmu. Gunung adalah alam liar yang penuh tantangan, dan kecelakaan bisa terjadi kapan saja. Oleh karena itu, jangan pernah meremehkan risiko dan selalu bersikap waspada.

 

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us