Review Film Imperfect: Penyampaian Pesan yang Mengena Melalui Komedi

Satu lagi karya Ernest Prakarsa yang wajib ditonton

Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan menjadi film karya Ernest Prakarsa yang ditunggu-tunggu. Pasalnya, di film ini akan ada kejutan dari penampilan Jessica Mila yang menaikkan berat badannya dan bertransformasi menjadi gemuk.

Film ini dijadwalkan tayang di seluruh bioskop pada 19 Desember 2019 dan menjadi sebuah film yang layak ditonton di penghujung tahun ini. IDN Times berkesempatan menyaksikan screening film ini sebelum dirilis, dan berikut review kami terhadap film bergenre drama komedi ini.

1. Mengangkat tema body shaming dan ketidaksempurnaan

Review Film Imperfect: Penyampaian Pesan yang Mengena Melalui KomediInstagram.com/film_imperfect

Film yang menampilkan Reza Rahadian sebagai Dika dan Jessica Mila sebagai Rara ini mengangkat tema body shaming. Diceritakan bahwa Rara adalah anak yang terlahir gemuk, berambut kusut, dan memiliki kulit sawo matang. Berbeda dengan adiknya, Lulu (Yasmin Napper), yang berwajah rupawan, berkulit putih, dan langsing.

Perawakan Rara terbawa hingga dia dewasa yang membawanya kepada body shaming dari lingkungan sekitarnya. Body shaming tersebut memberikan dampak yang membuat Rara menjadi orang insecure karena merasa selalu dipandang sebelah mata oleh orang-orang di sekitarnya. Beruntung Dika sebagai kekasih Rara bisa menerima apa adanya.

Body shaming menjadi masalah serius terutama di Indonesia. Baik dari orang biasa hingga selebgram yang selalu tampil sempurna gak lepas dari masalah yang bisa membuat putus asa ini. Terlebih dengan adanya sosial media yang membuat orang bisa mengomentari perubahan penampilan seseorang tanpa berpikir bahwa hal tersebut bisa menyakiti hati.

Imperfect menyajikan permasalahan-permasalahan tersebut ke dalam filmnya. Kita bisa melihat bagaimana body shaming sudah sangat dekat dengan masyarakat baik dalam kehidupan nyata dan di sosial media. Bahkan body shaming disampaikan oleh seseorang tanpa disadari. Hal tersebut digambarkan dengan jelas dalam banyak adegan di Imperfect.

2. Diisi dengan banyak komedi yang selalu bikin tertawa

Review Film Imperfect: Penyampaian Pesan yang Mengena Melalui KomediInstagram.com/film_imperfect

Ernest yang seorang stand up comedian seolah tak bisa lepas dari dunia komedi untuk menyuguhkan berbagai macam lelucon khas stand up comedian. Terang saja, karena sebagian besar tokoh yang menyumbang kelucuan dalam film berasal dari panggung stand up comedy, seperti Kiky Saputri, Aci Resti, Neneng Risma Wulandari, Uus, hingga Ernest Prakarsa sendiri.

Kelucuan yang disajikan juga dipikirkan matang-matang agar satu kelucuannya masih bisa berlanjut untuk menciptakan kelucuan baru yang sontak membuat seisi bioskop tertawa.

Imperfect berhasil menunjukkan sajian film dengan komedi bertubi tanpa terasa garing sama sekali.

Baca Juga: Imperfect, Kampanye Bahaya Body Shaming Melalui Sebuah Film

3. Dibumbui drama dalam keluarga, cinta, pekerjaan, dan persahabatan

Review Film Imperfect: Penyampaian Pesan yang Mengena Melalui KomediInstagram.com/film_imperfect

Tak hanya dibuat tertawa, Imperfect bisa membuat penonton menangis di kala unsur drama dimunculkan di film ini. Drama yang dimunculkan pun dibagi menjadi berbagai aspek seperti pertengkaran di lingkungan keluarga, pekerjaan, hubungan asmara, dan persahabatan.

Pertengkaran pun tak hanya terjadi akibat isu body shaming yang menjadi pokok cerita, namun konflik-konflik yang terjadi akibat pengaruh dari para tokoh di film ini bisa menyeimbangkan kekonyolan yang dihadirkan di film ini.

4. Usaha Jessica Mila dalam mengatur berat badannya layak diacungi jempol

Review Film Imperfect: Penyampaian Pesan yang Mengena Melalui KomediInstagram.com/film_imperfect

Seperti yang sudah banyak diberitakan, Jessica Mila harus berusaha keras mengubah penampilannya menjadi lebih gemuk dengan menambah berat badannya 10 kg. Tak hanya bertransformasi sekali, Mila di film ini akan bertransformasi dengan ukuran tubuh yang berbeda hingga beberapa kali demi menunjang cerita. Disitulah kita patut acungkan jempol untuk Jessica Mila yang berhasil melakukannya dengan baik.

Bagi kamu yang menonton pasti akan pangling ketika Mila berubah menjadi sosok Rara yang berbeda banget dengan Jessica Mila yang sering kita lihat di layar kaca maupun sosial media.

5. Tokoh-tokoh yang muncul mampu menguatkan tema film

Review Film Imperfect: Penyampaian Pesan yang Mengena Melalui KomediInstagram.com/film_imperfect

Tak hanya berfokus kepada Rara dan Dika saja, film ini melibatkan cukup banyak tokoh lain yang setiap tokoh memiliki peran yang menunjang tema utama filmnya yaitu body shaming dan ketidaksempurnaan diri.

Selain tokoh-tokoh dari rombongan stand up comedy yang memerankan tokoh dengan segala ketidaksempurnaan penampilan fisik, aktris lain seperti Shareefa Daanish juga berhasil menyumbang kesan ketidaksempurnaan penampilan yang terkadang masih sangat dipermasalahkan di lingkungan dalam film ini.

Tak hanya itu, konflik yang bersinggungan dengan body shaming yang membuat tokoh-tokoh di film menjadi insecure juga dibawakan dengan baik oleh Dion Wiyoko, Boy William, Karina Suwandi, hingga Clara Bernadeth. Porsi mereka dalam memberikan tekanan akibat body shaming sesuai dengan peran masing-masing di dalam film.

Misalnya Dion Wiyoko yang berperan sebagai Kelvin (atasan Rara di kantor), maupun Boy William yang berperan sebagai seorang selebgram bernama Jorge, mereka mampu memberikan konflik body shaming dengan caranya masing-masing.

Isu body shaming yang membuat kita jadi mencintai diri sendiri tanpa harus memaksakan mengubah diri menjadi orang lain yang dibalut dengan drama dan komedi, menjadi Imperfect layak ditonton karena bisa menyampaikan pesan dengan kemasan ringan dan humor.

Baca Juga: Jadi Sutradara, Ernest Prakasa Beberkan 10 Hal Tentang Film Imperfect!

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya