Swab PCR di RSA UGM, Hasil Keluar dalam 4–6 Jam

Layanan baru ini mulai beroperasi pada Minggu

Sleman, IDN Times - Mulai Minggu (20/2/2022), Rumah Sakit Akademik (RSA) Universitas Gadjah Mada (UGM) akan membuka layanan swab Polymerase Reaction Chain (PCR) cepat. Hasilnya bisa diperoleh dalam waktu 4–6 jam saja.

“Rangkaian pemeriksaan PCR mulai dari preparasi sampel sampai dengan hasil PCR keluar dari alat memerlukan waktu 4-6 jam,” kata Kepala Instalasi Laboratorium Klinik Terpadu RSA UGM, dr. Riswan Hadi Kusuma, dilansir laman UGM pada Sabtu (19/2/2022).

Baca Juga: 5 Tips Jalani Isolasi Mandiri dari Dokter RSA UGM

1. RSA UGM bagi layanan PCR ke dalam dua sif

Swab PCR di RSA UGM, Hasil Keluar dalam 4–6 Jamilustrasi tes usap atau PCR swab test (IDN Times/Arief Rahman)

Riswan mengatakan, layanan baru ini turut meningkatkan kapasitas RSA UGM dalam mendeteksi COVID-19. 

RSA UGM sendiri membuka layanan swab PCR 24 jam yang dibagi ke dalam dua sif layanan. Layanan PCR yang baru beroperasi pada pukul 08.00–12.00 WIB, dengan hasil keluar pada sore harinya. Sementara, layanan PCR metode lama dilakukan pada 14.00–20.00 WIB.

“Dengan dua sif pemeriksaan PCR, dapat mempercepat waktu tunggu hasil PCR sehingga pasien bisa mendapatkan kepastian hasil lebih cepat,” terangnya.

2. Alat yang baru mampu lakukan proses ekstraksi otomatis

Swab PCR di RSA UGM, Hasil Keluar dalam 4–6 JamIlustrasi. Pengoperasian laboratorium PCR COVID-19. (ANTARA FOTO/Makna Zaezar)

RIswan menjelaskan, layanan PCR yang baru memanfaatkan alat deteksi dengan sistem ekstrasi otomatis. Oleh karena itu, prosesnya juga jadi lebih cepat.

“Biasanya ekstraksi dilakukan secara manual oleh petugas lab kemudian baru dimasukkan ke alat, dan proses ini bisa menghabiskan waktu hingga 2 jam. Keunggulan alat ini adalah proses ekstraksi bisa dilakukan di dalam alat ini sendiri,” paparnya.

3. RSA UGM punya dua alat

Swab PCR di RSA UGM, Hasil Keluar dalam 4–6 JamIlustrasi sampel uji PCR. (ANTARA FOTO/Indrayadi TH)

RSA UGM, kata Riswan, saat ini mempunyai dua alat deteksi COVID-19 dengan sistem ekstraksi otomatis. Masing-masing alat dapat memproses maksimal 14 sampel dalam waktu 3,5 jam. Sehingga dalam satu sif, kedua alat ini mampu memproses hingga 56 sampel.

Alat ini diperoleh RSA UGM dari hibah pada akhir 2021 lalu. Riswan mengatakan, pihaknya perlu melakukan sejumlah prosedur usai menerima alat agar layanan PCR bisa optimal. Salah satunya, membangun laboratorium khusus untuk memenuhi standar biosafety level 2.

Selanjutnya, pihaknya juga harus melakukan serangkaian proses uji coba sebelum layanan ini beroperasi secara penuh Hari Minggu mendatang.

“Uji coba kita lakukan dua minggu, dan jika tidak ada kendala hari Minggu sudah akan kita buka untuk layanan,” terangnya.

Baca Juga: Daftar Harga Tes Antigen dan PCR di RS Se-Yogyakarta, Januari 2022

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya