4 Warung Jamu Legendaris di Jogja, Ada yang Berusia 1,5 Abad

Tak hanya di Jogja, jamu ginggang sudah punya pamor bahkan di Indonesia. Merek jamu ini sudah eksis sejak 1930-an, diracik oleh Mbah Joyo Tan Ginggang. Saat ini, jamu ginggang dikelola oleh Ike Yulita Astiani atau Bu Yayuk yang merupakan generasi kelima pengelola jamu ginggang.

Jamu ginggang memproduksi berbagai jenis jamu herbal, di antaranya adalah kunyit asam, beras kencur, pahitan, parem, jamu sehat laki-laki, jamu pegal laki-laki, galian, singset, dan jamu terlambat haid. Dibuat tanpa tambahan pengawet dan pemanis buatan, jamu ginggang masih dipercaya khasiatnya oleh konsumen hingga hampir satu abad lamanya.

Selain berjualan di warungnya, pemasaran jamu ginggang juga sudah merambat ke marketplace sebagai salah satu media pemasaran mereka.

Alamat: Jl. Masjid No.32, RT.034/RW.09, Kauman, Gunungketur, Pakualaman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta

Jam operasional: Buka setiap hari pukul 08.30 – 21.00 WIB.

Sudah eksis dari tahun 1875, warung jampi asli saat ini dikelola oleh Mbah Mujirah (71 tahun) yang merupakan generasi ke-5 pengelola jamu. Sudah 1,5 abad lamanya jamu jampi mendapat kepercayaan di hati masyarakat Jogja dengan bahan-bahan tradisionalnya seperti temulawak, lempuyang, dan temu ireng.

Mereka juga masih menggunakan cara-cara tradisional dalam proses pengolahan jamu, yakni menggunakan tungku dan arang. Dinamakan cekok karena jamu ini memang sangat terkenal untuk menambah nafsu makan si kecil dengan cara dicekok.

Tak hanya untuk anak kecil, warung herbal legendaris ini juga menyediakan berbagai jamu untuk dewasa. Terdapat setidaknya 25 macam jamu yang bisa dipesan di warung ini, seperti pegal linu, kunyit asam, galian kakung, galian putri, uyup-uyup, sehat wanita, sehat laki-laki, sawan kikir, watukan, dan masih banyak yang lainnya.

Alamat: Jl. Brigjen Katamso No.132, Keparakan, Kec. Mergangsan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta

Jam operasional: Buka setiap hari pukul 06.30 – 19.00 WIB.

Berdiri sejak 1977, Bu Tari mengelola dan meracik jamunya sendiri, mewarisi keahlian meracik jamu dari sang Ibu, Mbok Mangun yang merupakan perintis dari jamu peras legendaris ini.

Dinamakan jamu peras karena teknik pembuatan jamunya yang dilakukan dengan cara diperas menggunakan tangan secara langsung, bahkan di hadapan para pelanggan yang memesan. Hal ini dilakukan agar para pelanggan mendapatkan jamu peras yang selalu segar.

Nah, bagi kamu yang ingin mencicipi jamu peras legendaris Bu Tari tapi tidak bisa ke warungnya secara langsung, kamu bisa mendapatkannya di e-commerce. Bu Tari memang memasarkan produk jamunya dengan kemasan dalam botol dengan merek ‘mbale jampi’. Kesegarannya tidak perlu diragukan karena mereka menggunakan sistem fresh made.

Alamat: Jl. RE Martadinata No.17, Wirobrajan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta

Jam operasional: Buka setiap Senin – Sabtu pukul 19.30 – 23.00 WIB.

Jamu Lugu Murni telah eksis sejak tahun 1953. Merek jamu ini menggunakan resep tradisional yang diwariskan secara turun temurun. Beroperasi selama lebih dari 70 tahun, saat ini ada sekitar lebih dari 100 jenis jamu yang tersedia di Lugu Murni.

Jamu kunyit asam dan beras kencur menjadi jenis jamu yang paling populer. Keduanya dibanderol dengan harga 15.000/botol penyajian.

Selain menjual jamu siap minum, Lugu Murni juga menyediakan jamu dalam bentuk simplisia atau rimpang yang dikeringkan. Praktis, pembeli tinggal menyeduhnya dan bisa dijadikan sebagai stok di rumah.

Alamat: Jl. Brigjen Katamso No.200, Keparakan, Kec. Mergangsan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta

Jam operasional: Buka setiap Senin – Sabtu pukul 15.00 – 21.00 WIB.

Di sela-sela aktivitas keseharian yang padat dan melelahkan, ternyata ramuan tradisional jamu masih dipercaya oleh masyarakat untuk menjaga kebugaran tubuh. Eksistensi selama puluhan bahkan ratusan tahun ini menjadi bukti bahwa ramuan tradisional masih dipercaya karena khasiatnya yang nyata.