Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Cara Mendeskripsikan Makanan Selain Enak, Agar Lebih Detail!

ilustrasi makanan (pexels.com/Suryq)

Saat mencicipi hidangan lezat, satu kata yang sering muncul adalah "enak." Namun, kata ini terlalu umum dan tidak cukup menggambarkan pengalaman makan yang sebenarnya. Setiap makanan memiliki rasa, tekstur, dan aroma yang unik, dan mendeskripsikannya dengan lebih spesifik akan membuatnya terdengar lebih menggugah selera.

Menggambarkan makanan dengan kata enak saja sering kali terasa kurang menggugah. Setiap hidangan memiliki karakteristik unik yang bisa dijelaskan lebih mendetail agar lebih menarik. Berikut lima cara yang bisa digunakan untuk mendeskripsikan makanan selain hanya menyebutnya enak.

1. Berdasarkan rasa yang dihasilkan

ilustrasi cake (pexels.com/Quang Nguyen Vinh)

Rasa jadi aspek utama yang langsung terasa saat makanan menyentuh lidah. Menggunakan kata-kata yang lebih spesifik seperti manis, asam, asin, pahit, atau gurih bisa memberikan gambaran lebih jelas. Misalnya, dibanding hanya mengatakan "kue ini enak", akan lebih menarik jika dijelaskan bahwa "kue ini memiliki rasa manis yang lembut dengan sedikit sentuhan asam dari stroberi segar di dalamnya". Dengan cara ini, orang yang mendengar bisa lebih membayangkan bagaimana sensasi rasanya.

Selain itu, ada juga rasa umami yang sering ditemukan pada makanan seperti keju, rumput laut, atau jamur. Rasa umami memberikan sensasi gurih dan bertahan lama di mulut. Dengan menjelaskan apakah makanan memiliki keseimbangan rasa atau justru menonjolkan salah satu rasa tertentu, deskripsi makanan bisa menjadi lebih hidup dan menarik.

2. Berdasarkan tekstur makanan yang dirasakan

ilustrasi croissant (pexels.com/ROMAN ODINTSOV)

Tekstur makanan bisa sangat beragam dan menjadi bagian penting dalam pengalaman makan. Kata-kata seperti renyah, lembut, kenyal, atau creamy bisa membantu memberikan deskripsi lebih akurat. Sebagai contoh, daripada mengatakan "croissant ini enak", akan lebih jelas jika dijelaskan bahwa "croissant ini memiliki tekstur flaky yang langsung rapuh saat digigit, tetapi tetap memberikan sensasi buttery yang lembut di dalamnya". Dengan begitu, orang lain bisa lebih membayangkan bagaimana tekstur croissant tersebut di mulut.

Banyak makanan memiliki kombinasi tekstur yang menarik, seperti makanan dengan luar yang renyah tetapi bagian dalamnya lembut. Tekstur seperti chewy pada mochi atau crispy pada ayam goreng bisa menjadi daya tarik tersendiri yang membuat makanan terasa lebih spesial. Kalau kamu menggunakan deskripsi tekstur yang lebih spesifik, pengalaman makan bisa terdengar lebih menggugah selera.

3. Aroma yang menggoda

ilustrasi mie goreng (pexels.com/Prince Photos)

Aroma menjadi salah satu elemen penting dalam menikmati makanan. Beberapa makanan memiliki aroma yang langsung menggoda selera bahkan sebelum disantap. Kata-kata seperti smoky untuk makanan yang dibakar, caramelized untuk aroma gula yang terbakar, atau fresh untuk aroma bahan yang masih segar bisa digunakan untuk mendeskripsikan makanan dengan lebih baik. Misalnya, "kopi ini memiliki aroma roasted yang khas dengan sedikit sentuhan nutty yang membuatnya semakin menarik" akan jauh lebih menggambarkan sensasi minum kopi daripada hanya menyebutnya "kopinya enak".

Aroma juga bisa mencerminkan cara memasak makanan. Contohnya, makanan yang dimasak dengan teknik stir fry dalam wajan panas memiliki aroma wok hei yang khas, sementara daging asap memiliki aroma smoky yang kuat. Saat kamu menjelaskan aroma, pembaca atau audiens bisa membayangkan bagaimana makanan tersebut sebelum mereka mencicipinya.

4. Kadar kelembapan atau moisture

ilustrasi steak (pexels.com/Deane Bayas)

Kelembapan dalam makanan juga bisa menjadi faktor penentu kenikmatan. Makanan yang terlalu kering bisa terasa kurang menarik, sedangkan makanan yang juicy atau moist bisa memberikan sensasi lebih memuaskan. Contohnya, dibanding hanya menyebutkan "steak ini enak", akan lebih menarik jika dijelaskan bahwa "steak ini memiliki tingkat kematangan medium rare yang juicy dengan daging yang lembut dan lumer di mulut".

Deskripsi ini tidak hanya menggambarkan rasanya, tetapi juga tekstur dan kelembapannya. Selain juicy, ada juga istilah seperti dry untuk menjelaskan wine yang sedang kamu minum ternyata lacking of sweetness, atau creamy untuk makanan berbasis dairy seperti saus keju atau es krim. Setiap makanan memiliki kadar kelembapan yang berbeda, dan memahami istilah ini bisa membuat deskripsi makanan terdengar lebih hidup dan detail.

5. Berdasarkan aftertaste yang tertinggal

ilustrasi kopi (pexels.com/Rodolfo QuirĂ³s)

Aftertaste secara simpel bisa diartikan sebagai rasa yang tersisa di mulut setelah makanan ditelan. Beberapa makanan memiliki aftertaste yang panjang dan meninggalkan kesan yang mendalam. Contohnya, kopi bisa memiliki aftertaste yang bitter atau acidic tergantung jenis bijinya, sementara cokelat hitam sering meninggalkan sensasi rich yang mendalam di lidah.

Menggunakan deskripsi aftertaste bisa memberikan gambaran lebih jelas tentang bagaimana rasa makanan berkembang setelah dikunyah. Selain itu, makanan yang dimasak dengan banyak minyak bisa memiliki aftertaste greasy yang membuat mulut terasa berminyak, sementara makanan dengan bahan-bahan segar bisa memiliki aftertaste clean yang lebih ringan. Deskripsi aftertaste membantu orang membayangkan bagaimana pengalaman menyantap makanan secara keseluruhan, dari gigitan pertama hingga rasa yang tersisa setelah makanan habis.

Mendeskripsikan makanan dengan kata "enak" memang terasa mudah, tetapi juga sangat terbatas. Kata-kata yang lebih spesifik akan membantu orang lain lebih membayangkan sensasi yang dirasakan tanpa harus mencobanya langsung. Selain itu, deskripsi yang lebih menarik juga bisa membuat makanan terasa lebih istimewa, baik saat menulis ulasan, berbicara tentang makanan, maupun saat merekomendasikan menu kepada teman atau keluarga. Jadi, mulai sekarang, coba gunakan deskripsi yang lebih variatif agar pengalaman kuliner semakin kaya dan menarik!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us