Bantul, IDN Times - Kios lantai II Pasar Bantul yang mangkrak kini disulap menjadi pusat kuliner dengan nama Food Corner Kemangi.
Puluhan pedagang yang menjajakan kuliner di Food Corner Kemangi menjual beragam makanan khas Kabupaten Bantul seperti ingkung, sate kambing, sambel welut, pempek, bakmi jawa. Selain itu juga tersedia makanan kekinian yang kini diburu oleh kaum millennial dengan harga yang masih terjangkau.
Dinas Perdagangan Pemkab Bantul sengaja menyulap kios yang ada di lantai II Pasar Bantul Kota menjadi Food Corner. Fasilitas itu diharapkan mampu menggerakkan ekonomi UMKM kuliner yang ada di Bantul bersamaan dengan penerapan masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).
"Jadi kios yang ada di lantai II Pasar Bantul Kota ini sebelumnya mangkrak dan kita mencoba menghidupkan lagi dengan Food Corner yang menyajikan berbagai menu makan dengan harga yang terjangkau," kata Kepala Dinas Perdagangan Bantul, Sukrisna Dwi Susanta, Sabtu (15/8/2020).
Sukrisna menambahkan sudah ada 22 kios kuliner yang siap melayani para tamu atau pecinta kuliner di Kabupaten Bantul dan juga wisatawan.
"Apalagi di tengah masa pendemik COVID-19 ini ekonomi yang mengalami pertumbuhan minus, dengan Food Corner ini mampu mengeliatkan ekonomi para UKMK khususnya UMKM khuliner di Kabupaten Bantul," katanya.
Pencinta kuliner bisa mencicipi berbagai kuliner yang dijajakan oleh para pedagang mulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB. "Ada juga masakan khas Bantul diantaranya ingkung ayam jawa, bakmi jawa hingga makanan kuliner khas nusantara," jelasnya.
Bupati Bantul, Suharsono mengatakan Food Corner dalam operasionalnya harus sesuai dengan protokol kesehatan. "Jangan sampai saya membuka kegiatan ekonomi tetapi justru menjadi pusat penularan COVID-19," katanya.
Pembukaan Food Corner, kata Suharsono, diharapkan bisa menghidupkan kembali perekonomian masyarakat. Hal ini juga terbukti ketika Pantai Parangtritis dibuka maka ada pergerakan ekonomi pada masyarakat bahkan pendapatan dari tiket retribusi masuk pantai dalam satu bulan sudah di atas Rp 1 miliar.
"Namun sekali lagi, meski kegiatan ekonomi masyarakat dibuka namun harus sesuai dengan protokol kesehatan. Saya sudah minta izin Gubernur DIY untuk membuka kegiatan perekonomian masyarakat tetapi jika nantinya ada penularan COVID-19 karena tidak menjalankan protokol kesehatan pasti saya juga kena tegur oleh Gubernur DIY," ujarnya.