Kenapa Teh Tidak Dianjurkan Diminum Saat Berbuka Puasa?

- Minum teh saat berbuka puasa mengganggu penyerapan zat besi dalam tubuh, yang dapat menyebabkan kekurangan zat besi dan anemia.
- Tea consumption during iftar can cause nausea due to tannin compounds, especially on an empty stomach, and disrupts deep sleep at night due to caffeine content.
- Tea can also trigger acid reflux when consumed before eating anything during iftar, and its diuretic effect increases the risk of dehydration.
Teh menjadi salah satu minuman andalan untuk menu buka puasa. Selain menyegarkan, teh juga juga memiliki berbagai senyawa bermanfaat yang baik untuk kesehatan.
Dikutip dari Web MD, teh kaya akan antioksidan yang dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung dan stroke. Namun, meskipun bermanfaat, teh sebenarnya tak dianjurkan untuk diminum saat buka puasa lantaran bisa menyebabkan efek samping pada tubuh.
Artikel di bawah ini akan menjelaskan mengenai beberapa alasan mengapa teh tidak dianjurkan diminum saat berbuka puasa. Yuk simak!
1. Mengganggu penyerapan besi

Minum teh saat buka puasa tidak dianjurkan karena dapat mengganggu proses penyerapan zat besi dalam tubuh. Pasalnya, teh mengandung senyawa tanin yang dapat mengikat zat besi dalam makanan, sehingga tubuh tidak bisa menyerap zat besi secara optimal.
Pada akhirnya, kondisi tersebut bisa membuat tubuh kekurangan zat besi yang memicu anemia. Risiko anemia akibat konsumsi teh lebih tinggi pada orang yang sudah memiliki riwayat kekurangan zat besi, folat, atau vitamin B12.
Oleh karena itu, seseorang dianjurkan untuk tidak mengonsumsi teh lebih dari tiga cangkir perhari. Selain itu, beri jarak minimal satu hingga dua jam sebelum atau setelah makan jika ingin minum teh.
2. Mual

Minum teh saat berbuka puasa dapat menyebabkan mual bagi sebagian orang. Efek ini disebabkan oleh senyawa tanin, terutama jika dikonsumsi saat perut kosong. Tanin memiliki sifat astringen yang dapat mengiritasi jaringan pencernaan yang berpotensi memicu gejala tidak nyaman, seperti mual atau sakit perut.
Adapun, seseorang yang lebih sensitif mungkin akan mengalami gejala-gejala tersebut setelah minum sedikitnya satu hingga dua cangkir teh. Oleh karena itu, hindari minum teh saat perut kosong untuk meminimalkan efek sampingnya.
3. Mengganggu tidur

Minum teh saat berbuka puasa berpotensi mengganggu waktu tidur nyenyak di malam hari. Pasalnya, teh mengandung kafein yang dapat bertahan dalam tubuh selama 4 hingga 12 jam, tergantung pada metabolisme tubuh masing-masing individu.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kafein dapat menghambat produksi melatonin, yang mengakibatkan kualitas tidur yang buruk. Melatonin adalah hormon yang memberi sinyal pada otak untuk tidur.
4. Asam lambung naik

Minum teh saat berbuka puasa dapat memicu asam lambung naik. Kondisi ini bisa parah ketika teh diminum sebelum makan makanan apapun saat buka puasa.
Pasalnya, teh mengandung kafein yang dapat mengendurkan sfingter, yaitu katup kerongkongan bawah. Saat asam lambung naik, seseorang mungkin akan merasakan gejala nyeri di ulu hati, mual, muntah, dan kembung.
5. Dehidrasi

Ketika berbuka puasa, tubuh memerlukan cairan yang dapat menghidrasi tubuh. Dalam hal ini, teh bukanlah minuman yang tepat untuk mengembalikan cairan tubuh yang hilang ketika berpuasa.
Alasannya karena teh memiliki efek diuretik yang bisa memicu frekuensi buang air kecil yang lebih sering. Pada akhirnya, kondisi ini justru meningkatkan risiko tubuh mengalami dehidrasi. Oleh karena itu, hindari minum teh dan pilihlah minuman yang bisa menghidrasi tubuh ketika berbuka puasa.
Itulah beberapa alasan mengapa minum teh saat buka puasa tidak dianjurkan. Semoga bermanfaat!