Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Cerita Opak Rosaka, Bawa Camilan Jadul ke Generasi Muda

Opak Rosaka: Dari camilan jadul ke startup hits, raih penghargaan nasional. (umy.ac.id)
Opak Rosaka: Dari camilan jadul ke startup hits, raih penghargaan nasional. (umy.ac.id)
Intinya sih...
  • Tim Opak Rosaka meraih tiga penghargaan nasional berkat inovasi dan branding
  • Rebranding camilan tradisional jadi produk kekinian dengan varian rasa baru dan kemasan modern
  • Siap ekspansi lewat e-commerce, sertifikasi produk, dan kolaborasi komunitas untuk memperkuat identitas sebagai oleh-oleh modern
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Yogyakarta, IDN Times - Opak Rosaka, camilan berbahan dasar singkong yang dikembangkan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), mencoba mengenalkan kembali jajanan jadul ke anak muda lewat cara kekinian. Melalui inovasi produk dan strategi pemasaran kreatif, startup ini membuktikan bahwa jajanan tradisional bisa tampil modern dan bersaing di pasar kekinian.

Beroperasi sejak 2017, Opak Rosaka meraih tiga penghargaan dalam ajang Studentpreneur Bootcamp Muhammadiyah Center for Entrepreneur and Business Incubator (MCEBI) yang diselenggarakan pada Juli 2025 lalu di Student Dormitory UMY.

1. Raih tiga penghargaan nasional berkat inovasi dan branding

ilustrasi inovasi dan branding (Unsplash/FORTYTWO)
ilustrasi inovasi dan branding (Unsplash/FORTYTWO)

Tim Opak Rosaka terdiri dari tiga mahasiswa UMY, yaitu Alifa Defani (Ekonomi 2023), Geovani Nadia Syafira (Manajemen 2023), dan Elsa Siti Allisa (Manajemen 2023). Dalam kompetisi MCEBI, mereka meraih Juara 2 untuk kategori Video Product dan Business Plan, serta Juara 3 untuk Business Matching makanan siap saji.

“Awalnya tujuan saya hanya untuk menambah pengalaman dan mencoba sesuatu yang baru. Namun, ketika kami berhasil meraih tiga penghargaan sekaligus, itu menjadi pencapaian yang luar biasa,” ujar Alifa, Rabu (6/8/2025) dilansir laman resmi UMY.

2. Rebranding camilan tradisional jadi produk kekinian

Proses pembuatan camilan tradisional Opak. (IDN Times/Inin Nastain)
Proses pembuatan camilan tradisional Opak. (IDN Times/Inin Nastain)

Opak Rosaka mengolah singkong pilihan dari Batang, Jawa Tengah, menjadi camilan modern tanpa meninggalkan cita rasa khas. Mereka memperkenalkan varian rasa baru seperti balado, keju, jagung manis, dan BBQ. Kemasan produk juga dibuat modern dan ramah lingkungan, serta strategi pemasaran dilakukan secara digital.

“Kami ingin mengangkat citra produk lokal agar memiliki daya saing di pasar nasional bahkan internasional,” jelasnya. Keunggulan Opak Rosaka terletak pada kualitas bahan baku tanpa pengawet, tekstur yang renyah, dan tampilan visual yang menarik. Hal ini menjadi nilai tambah yang membuat produk mudah diterima di pasar anak muda.

3. Siap ekspansi lewat e-commerce dan sertifikasi produk

ilustrasi e-commerce (pexels.com/AS Photography)
ilustrasi e-commerce (pexels.com/AS Photography)

Perjalanan tim Opak Rosaka tidak selalu mulus. Mereka harus mengubah persepsi masyarakat, terutama kalangan muda, yang menganggap opak sebagai camilan kuno. Namun dengan pendekatan kemasan estetik, storytelling budaya, dan kolaborasi komunitas, mereka berhasil mendapat sambutan positif dari pasar.

“Kami berencana meningkatkan kualitas produksi dengan peralatan yang lebih modern, tapi tetap mempertahankan proses tradisional demi menjaga cita rasa dan tetap efisiensi,” ujarnya.

Mereka juga menargetkan sertifikasi halal, izin edar BPOM, dan perluasan distribusi melalui platform seperti Shopee, Tokopedia, dan TikTok Shop. Tim Opak Rosaka ingin memperkuat identitas sebagai oleh-oleh modern dengan cita rasa lokal melalui kolaborasi dan promosi konten kreatif.

Kesuksesan Opak Rosaka didukung oleh UMY dan komunitas Youthpreneur FEB UMY. Tim mendapatkan pelatihan, mentoring, dan pendampingan bisnis yang membantu mereka mengembangkan model bisnis yang matang.

“Harapan saya, Opak Rosaka bisa terus berkembang menjadi brand yang membanggakan, memberdayakan petani singkong dan pelaku UMKM lokal. Untuk mahasiswa lain, jangan takut memulai dari kecil. Kuliner bukan hanya soal rasa, tapi juga cerita dan nilai yang ingin disampaikan,” pungkasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us